Kab.Pasuruan, Bhirawa
Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan, H Rusdi Sutejo-M Shobih Asrori terus berkomitmen mempekuat iklim investasi yang kondusif bagi investor domestik maupun asing.
Untuk menciptakan iklim investasi yang ramah dan kondusif bagi investor , Pemkab melakukan audiensi dengan Kementerian ATR/BPN di Jakarta untukmengusulkan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah.
Rombongan Pemkab Pasuruan yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Pasuruan, M Shobih Asrori dan diterima oleh Wakil Menteri ATR/BPN Ossy Dermawan beserta jajaran Ditjen Tata Ruang. Pertemuan tersebut membahas pentingnya revisi tata ruang di wilayah Kabupaten Pasuruan.
Menurut Gus Shobih, ia tengah mengkaji berbagai hambatan investasi yang sering kali dikeluhkan investor. Yaitu terkait dengan masalah tata ruang.
“Saat ini, yang menjadi salah satu kendala utama adalah masalah tata ruang yang belum sepenuhnya sesuai dengan kondisi lapangan,” ujar Gus Shobih, sapaan akrabnya Senin (19/5).
Menurutnya, banyak masukan diterima dari masyarakat maupun calon investor terkait ketidakpastian hukum hingga penetapan kawasan yang tidak realistis.
Termasuk, sejumlah masalah spesifik yang disoroti. Misalnya penetapan kawasan resapan, lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B), hingga batas administrasi yang tumpang tindih dengan RTRW provinsi maupun kabupaten tetangga.
“Dan pola ruang yang tidak sinkron dengan kondisi faktual menjadi penghambat serius bagi investasi. Kondisi ini menimbulkan kebingungan dan keberatan dari banyak pihak,” kata Gus Shobih.
Disisi lain, kekhawatiran utama Pemkab Pasuruan yaitu soal terganggunya stabilitas iklim investasi di wilayahnya akibat persoalan tersebut.
Makanya, Pemkab Pasuruan secara resmi mengusulkan peninjauan kembali atas Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 11 Tahun 2024 tentang RTRW Kabupaten Pasuruan.
“Kami tidak ingin regulasi tata ruang justru menjadi penghalang masuknya investasi yang potensial. Harapan kita adalah bisa dilakukan revisi agar lebih adaptif terhadap perkembangan kebutuhan wilayah,” tambah Gus Shobih.
Sementara itu, Wamen ATR/BPN RI, Ossy Dermawan mengapresiasi atas kepedulian Pemkab Pasuruan terhadap tata ruang. Pihaknya siap bersinergi dengan Pemkab Pasuruan untuk mencari solusi yang adil dan sesuai regulasi.
“Kita sangat mendukung revisi selama tetap menjaga keseimbangan dan prinsip pembangunan berkelanjutan. Kolaborasi ini penting agar tata ruang bisa menjadi penguat, bukan penghambat pembangunan,” jelas Ossy Dermawan. [hil.gat]


