Surabaya, Bhirawa
Pengusaha muda sekaligus Founder dan CEO PT. Lifeat News Indonesia (Life at News), Giffari Naufal Arisma Putra, secara resmi telah lulus dari SMA Negeri 1 Mataram pada hari Senin, 5 Mei 2025, sesuai dengan kalender pendidikan. Namun hingga kini, masih menjadi pertanyaan publik ke mana Giffari akan melanjutkan pendidikan tinggi.
Dikutip dari berbagai sumber sebelumnya, pria kelahiran 2 Juli 2006 tersebut sempat menyatakan bahwa ia akan melanjutkan pendidikan tinggi ke universitas di kawasan Jabodetabek dan mengambil jurusan ekonomi dan bisnis. Namun, saat diwawancarai pada Rabu, 14 Mei 2025, Giffari memberikan pernyataan yang cukup mengejutkan.
“Kemungkinan besar saya tidak akan mengambil jurusan ekonomi dan bisnis, tapi bisa juga jadi ambil,” ujarnya, menegaskan adanya pertimbangan baru dalam memilih jurusan.
Saat ditanya mengenai jalur yang ia tempuh untuk masuk perguruan tinggi, Giffari mengungkapkan bahwa ia telah mengikuti tiga jalur utama: SNBP, SNBT, dan jalur Mandiri. Ia menyebutkan bahwa pada jalur SNBP yang diumumkan pada 18 Maret 2025, dirinya tidak dinyatakan lolos. Namun, Giffari tetap melanjutkan perjuangannya dengan mengikuti jalur Mandiri dan UTBK yang dilaksanakan pada Jumat, 25 April 2025 di Gedung Perpustakaan Universitas Mataram.
“Untuk jalur, saya sudah mengikuti berbagai jalur ya untuk masuk ke perguruan tinggi, seperti SNBP, SNBT dan Mandiri. Di SNBP belum dinyatakan lulus, yaa jadinya ikut UTBK dan Mandiri, dan sekarang menunggu hasil pengumuman UTBK dan Mandiri,” jelasnya.
Giffari juga menyampaikan bahwa jurusan dan universitas yang ia daftarkan di jalur SNBP dan SNBT adalah sama persis, namun sedikit berbeda di jalur Mandiri.
“Sama kok sama, SNBP dengan SNBT sama persis kok universitas dan jurusan yang saya ambil, tapi kalau Mandiri mungkin akan sedikit berbeda jurusan yang saya ambil dan jauh dari jurusan ekonomi dan bisnis tetapi kampus incaran tetap sama seperti di SNBP dan SNBT,” terangnya.
Menanggapi alasan di balik pergeseran minat jurusan tersebut, Giffari mengungkapkan bahwa ia telah mempertimbangkan secara matang keputusan ini. Menurutnya, jika tetap mengambil jurusan ekonomi dan bisnis, maka kemungkinan besar ia tidak bisa menyesuaikan dengan minat, kemampuan, dan keahliannya secara maksimal. Ia menegaskan bahwa jurusan lain yang akan ia ambil jauh lebih cocok dengan dirinya.
“Begini ya, saya sudah memikirkan berbagai pertimbangan kalau untuk masalah jurusan. Kalau saya tetap ambil jurusan ekonomi dan bisnis maka kemungkinan 100% tidak bisa menyesuaikan sesuai skil, minat, kemampuan otak saya, tapi kalau jurusan lain yang akan saya ambil ini itu sangat menyesuaikan skil, minat, kemampuan otak saya 100%,” tegasnya.
Lebih lanjut, Giffari juga memberikan pesan kepada generasi muda agar bijak dalam memilih jurusan kuliah. Ia menyebutkan bahwa jika seseorang mengambil jurusan yang tidak sesuai dengan minat dan bakatnya, maka proses perkuliahan akan terasa tidak nyaman dan menekan secara mental.
“Kalau kuliah ambil jurusan yang kita tidak minati, bakati, yang kita mau, maka nggak enak rasanya nanti pas kuliah, yang ada malah tertekan karena salah ambil jurusan. Jadi pesan saya bagi teman-teman lainnya tolong yang bijak ya dalam memilih jurusan untuk perkuliahannya agar tidak ada di sesali nantinya,” tambahnya.
Namun, saat ditanya lebih jauh tentang universitas tujuan untuk jalur Mandiri, Giffari masih enggan membocorkannya. Ia hanya menyebutkan bahwa kampus tersebut termasuk dalam jajaran Top 5 nasional, dan berjanji akan mengumumkan nama kampus serta jurusan yang ia ambil jika telah dinyatakan lolos.
“Intinya gini yaa, saya ikut jalur Mandiri itu di salah satu kampus Top 5, dah itu aja jawabannya. Nanti kalau sudah dinyatakan lulus di salah satu jalur itu, nanti pasti saya kasih tau jurusan dan universitas yang saya ambil ya,” ungkapnya.
Ketika disinggung mengenai ciri-ciri jurusan lain yang akan diambil selain ekonomi dan bisnis, Giffari menjelaskan bahwa jurusan tersebut tidak jauh dari jurusan-jurusan yang diambil oleh keluarganya dulu saat kuliah.
“Ciri-cirinya yaitu jurusan yang diambil keluarga-keluarga saya dulu pada saat kuliah,” katanya.
Giffari juga menambahkan bahwa jurusan lain yang akan ia pilih kelak berpotensi melanjutkan profesi keluarganya.
“Insyaallah jurusan lain yang saya ambil itu, akan melanjutkan profesi para keluarga saya,” tambahnya.
Diketahui, berdasarkan informasi dari berbagai sumber, keluarga Giffari banyak yang berprofesi sebagai politikus, pejabat pemerintah, dan pengacara. Dengan demikian, besar kemungkinan bahwa jurusan alternatif yang dipilih Giffari berada dalam lingkup ilmu hukum, ilmu politik, ilmu pemerintahan, administrasi negara, atau hubungan internasional. [*]


