28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

AOA Fresh Milk Sourcing Workshop Dorong Pengurangan Emisi Karbon dan Pertanian Regeneratif

Kota Malang,Bhurawa
Sebagai bagian dari komitmen global untuk mengurangi emisi karbon hingga 50% pada 2030, tahun ini PT Nestlé Indonesia terpilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asia Oceania Africa (AOA) Fresh Milk Sourcing Workshop 2025, mulai dari 5-13 Mei 2025 di Malang,

Delapan negara di kawasan Asia, Oceania, dan Africa, termasuk perwakilan dari Global Nutrition Business Unit dan R&D Agriculture. Lokakarya ini bertujuan untuk mengangkat kolaborasi antara para peternak dan Nestlé dalam melakukan transformasi praktik peternakan sapi perah menjadi lebih tangguh, regeneratif, memiliki jejak karbon yang rendah, serta menyatukan peta jalan pengembangan peternakan susu dalam mendukung komitmen Net Zero.

Fresh Milk Sourcing yang di inisiasi Nestlé Global, mulai dari penerapan Regenerative Agriculture, Human Rights, hingga Youth & Agripreneurship Framework. Selain sesi lokakarya, peserta juga akan mengunjungi mitra peternak sapi perah rakyat di Malang, Jawa Timur, untuk belajar langsung mengenai praktik pengelolaan limbah ternak (manure management system) serta mengunjungi fasilitas produksi susu PT Nestlé Indonesia di Pabrik Kejayan. Lokakarya tahun ini akan ditutup dengan Soil Health Training.

Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Produk Peternakan Kementerian Koordinator bidang Pangan Republik Karsan, S.Sos., M.M,

menyampaikan, susu salah satu komoditas pangan strategis yang berperan dalam meningkatkan gizi, mendukung kesehatan, serta menggerakkan roda ekonomi sektor peternakan dan industri olahan.

Berita Terkait :  Tekan Angka Stunting, Kecamatan Situbondo Launching Inovasi Bursa Penting Plus

Saat ini, menurut dia, ketersediaan susu di Indonesia masih ditopang dengan impor, mengingat peternak baru mampu memenuhi 20% kebutuhan susu nasional.

” Di tengah tantangan yang ada, seperti fluktuasi produksi dan ketergantungan impor, kita perlu solusi yang terstruktur untuk meningkatkan kapasitas produksi lokal, membangun kemitraan yang lebih kuat antara peternak dan industri pengolahan, serta memperkuat ekosistem pendukung, mulai dari distribusi hingga kebijakan tarif dan insentif,”urainya.

Pihaknya mengapresiasi peran PT Nestlé Indonesia yang telah menjalin kemitraan dengan peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur sejak 1975. Nestlé telah bekerja sama dengan sekitar 14.000 peternak melalui 27 koperasi susu, menyerap sekitar 350.000 liter susu segar setiap hari. Menurut dia kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan untuk menciptakan rantai pasok susu segar yang efisien, inklusif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak untuk berkontribusi dengan pemikiran inovatif, solusi berbasis data, serta langkah-langkah konkret yang dapat memperkuat rantai pasok susu segar di Indonesia.

Sementara itu Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu mengatakan,

Nestlé, hadir untuk menggunakan potensi makanan guna meningkatkan kualitas hidup setiap individu saat ini dan untuk generasi mendatang.

” Tahun ini genap 50 tahun, PT Nestlé Indonesia bermitra bersama peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur. Hadirnya AOA Fresh Milk Sourcing Workshop 2025 ini tentunya menjadi motivasi bagi PT Nestlé Indonesia untuk tetap konsisten dan berkomitmen pada pengadaan bahan baku yang berkelanjutan,”tukasnya.

Berita Terkait :  Kodim 0815/Mojokerto Jalin Kerjasama Strategis Perkuat Kompi Pertanian

Dia 7 berharap kemitraan yang telah terjalin dapat turut meningkatkan kesejahteraan komunitas peternak sapi perah rakyat di Indonesia.

Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian Republik Indonesia Merrijantij Punguan Pintaria menambahkan, industri pengolahan susu di Indonesia membutuhkan bahan baku sebesar 4,4 juta ton di mana 80% kebutuhan tersebut masih dipenuhi dari impor.

“Untuk dapat meningkatkan kontribusi peternak sapi perah di dalam negeri serta menurunkan impor, maka penguatan rantai pasok susu segar menjadi kunci utama,”tambah dia. Pemerintah menyadari bahwa sinergi antara peternak rakyat, koperasi, dan industri pengolahan susu harus diperkuat. [mut.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru