Sidoarjo, Bhirawa
Seluruh lingkungan rukun tetangga (RT) yang ada di Kabupaten Sidoarjo diharapkan bisa memiliki Alat Pemadam Api Ringan (APAR), yang bisa digunakan sebagai pencegahan pertama, sebelum mobil Damkar datang ke lokasi kebakaran.
Menurut Asisten Perencanaan dan Pembangunan Pemkab Sidoarjo, M Mahmud SH MM , bila menunggu kedatangan mobil Damkar, terkadang lama karena terjebak kemacetan lalu lintas, jaraknya yang jauh atau mobil Damkar kesulitan harus lewat gang yang sempit.
”Dengan disemprot memakai APAR bisa mencegah kebakaran meluas dan mencegah tambah besar,” komentar Mahmud, Senin (5/5) kemarin.
Sebelum mobil Damkar tiba, APAR yang dimiliki RT lain bisa juga dipinjam untuk mencegah meluasnya kebakaran. Kalau di desa atau kelurahan itu ada 10 RT maka ada 10 APAR yang bisa digunakan.
”Kebakaran bisa dicegah untuk tidak sampai meluas,” kata Mahmud.
Menurut mantan Camat Sukodono ini, setiap RT bisa membeli sendiri APAR itu atau didapat dari desanya. Menurut Mahmud, APAR ukuran sedang, dianggap sudah mencukupi. Harganyapun tidak terlalu mahal.
Ide setiap RT di Kabupaten Sidoarjo untuk bisa mempunyai APAR, menurut Mahmud, karena Kabupaten Sidoarjo rentan terjadi kasus kebakaran. Kebakaran terjadi setiap bulan. Kebakaran di Kabupaten Sidoarjo tidak mengenal musim. Baik musim kemarau maupun musim hujan sekalipun.
”Informasinya saat Lebaran tahun 2025 ini, kebakaran juga sempat terjadi,” kata Mahmud.
Menyediakan APAR di setiap RT, tegas Mahmud, sebagai upaya memangkas kejadian kebakaran supaya tidak semakin meluas dan membesar, sehingga bisa menekan kerugian yang dialami oleh warga masyarakat.
”Meski Mobil Damkar dan Pos Damkar ditambah, kalau terhalang macet dan lokasi kebakaran jauh, api kebakaran akan bisa cepat menghabiskan yang dibakar,” kata Mahmud.
Tentu saja apabila setiap RT punya alat APAR, harus dirawat apa isinya masih ada atau tidak. Jangan sampai saat digunakan untuk menyemprot kebakaran isinya sudah habis.
”Wargapun harus mendapat pelatihan cara menggunakan APAR. Jangan sampai ketika ada kebakaran warga tidak bisa menggunakannya, ini kan lucu,” ujarnya.
Dirinya juga menilai pihak Damkar Sidoarjo juga perlu untuk mempunyai mobil Damkar ukuran mini. Yang leluasa masuk ke jalan-jalan sempit dan kecil pada lokasi kebakaran. Di lingkungan perusahaan, juga sangat diperlukan untuk membuat titik air, yang bisa dipakai oleh Damkar untuk mengambil air saat di perushaan itu sedang terjadi kebakaran.
”Mobil Damkar bisa mengambil air dari sini, tidak perlu jauh ke sungai, sehingga kebakaran bisa cepat dipadamkan dan tidak meluas,” katanya.
Dari ratusan perusahaan yang ada di Kabupaten Sidoarjo, masih ada perusahaan yang tidak sadar untuk membuat titik air. Padahal kebakaran di perusahaan bisa terjadi kapan saja. [kus.fen]


