Kepala SMAN 1 Tanggul Jember Marta Mila Sughesti bersama para muridnya yang mendapat penghargaan langsung dari Gubernur Khofifah atas prestasi international di bidang seni lukis.
Surabaya, Bhirawa
Perkembangan pendidikan di pinggiran kota mulai berbenah. Pengembangan menuju pendidikan berkualitas pun terus dilakukan. Seperti halnya di SMAN 1 Tanggul Jember. Sekolah yang berlokasi di Krajan II, Patemon, Kec. Tanggul, Kabupaten Jember ini memiliki program unggulan hingga mencatatkan prestasi muridnya ditingkat kompetensi international. Terbaru, dalam SNPMB (Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru), pada jalur SNBP jumlah murid yang diterima pun meningkat signifikan. Yakni di tahun lalu hanya 8 murid, tahun 2025 jalur SNBP sebanyak 43 murid.
Berhasilnya capaian yang ditorehkan murid ini tak lepas dari tangan dingin Marta Mila Sughesti, Kepala SMAN 1 Tanggul Jember bersama para Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) di sekolahnya yang telah bekerja keras dan berkomitmen dalam peningkatan mutu sekolah.
Terbaru, Marta mengganggas program unggulan Prosesi (Program Senin Sinau) untuk peningkatan mutu sekolah.
“Program ini bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran di SMAN 1 Tanggul. Secara bergantian bapak-ibu guru akan menjadi narasumber sesuai materi yang telah ditentukan oleh kurikulum,”jelas Marta, usai mengikuti kegiatan Upacara Hardiknas di Gedung Negara Gharadi, Jumat (2/5).
Program unggulan berikutnya yakni, SMASATA Creative. Program ini lanjut Marta bertujuan untuk menggali kreatifitas dan bakat murid di tingkat SMP dengan diadakannya lomba-lomba seperti olimpiade, bola voli, LKBB dan melukis.
Berikutnya ada Bimbel Intensif UTBK. Sukses di jalur SNBP tak membuat Marta berpuas diri. Sebagai persiapan dinjalur UTBK, pendampingan materi soal-soal UTBK dilakukan. Ia berharap banyak muridnya yang lolos dibanding tahun kemarin.
Program selanjutnya yakni, Pengenalan dan Studi Kampus. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman bermakna untuk murid sehingga minat mereka untuk kuliah meningkat.
Selain unggul dari akademik, Marta berharap murid-muridnya juga unggul secara spiritual. Melalui program FATIMAH yang merupakan akronim dari Fiqih dan Edukasi Kesehatan Muslimah. Program ini diberikan untuk mengedukasi murid menjadi muslimah yang baik. Dilaksanakan setiap hari Jumat ketika murid laki-laki melaksanakan sholat Jum’at.
Kemudian ada Panggung Kreasi Siswa. Kegiatan ini juga dilakukan untuk menggali kreatifitas dan bakat para murid.
Program berikutnya yakni Tunda Sagu yang merupakan akronim dari Tuntun Sepeda Salim Guru. Program ini bertujuan untuk menyambut murid baik datang maupun pulang, sehingga diharapkan murid lebih semangat dalam berkegiatan disekolah.
Terakhir, Digitalisasi Administrasi Sekolah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin dan kinerja dari GTK.
Selain gagasan program unggulan, capaian para murid-muridnya di ajang international juga membuat Marta cukup bangga. Untuk pertama kali, dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025 yang jatuh pada tanggal 2 Mei, sebanyak 9 murid mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Mereka berhasil menjuarai lomba lukis tingkat internasional pada ajang St.Mark’s 9th International Online Painting Competion yang dilaksanakan di New Dehli India.
Tak hanya itu, 5 muridnya yang merupakan penerima program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) sukses meraih juara pada lomba OSI (Olimpiade Siswa Indonesia).
“Saya juga sangat bersyukur bahwa tahun ini murid kami menorehkan capain luar biasa pada jalur SNBP. Di mana jumlah murid yang lolos mengalami lonjakan sebesar 500%. Hal ini memposisikan SMAN 1 Tanggul naik keperingkat 12 yang pada tahun sebelumnya ada di peringkat paling
bawah dari 19 SMA negeri dijember,” ujar Marta.
Capaian demi capaian yang ditorehkan para muridnya itu juga membuat sekolah dipercaya oleh Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim sebagai projek uji coba sekolah tahan pangan melalui program School Food Care (SFC). Program ini bertujuan untuk meningkatkan jiwa enterpreneur murid, wisata edukasi, memberikan fasilitas belajar dalam bentuk laboratorium alami dan peduli terhadap tumbuh kembang anak. Selain itu program ini merupakan implementasi sebagai wujud nyata sekolah tahan pangan dan peduli pangan.
“Kami memanfaatkan lahan kosong dan tidak terurus hingga lahan tempat sampah yang kemudian kami olah dan manfaatkan menjadi lahan dalam implementasi program SFC,” katanya.
Atas capaian ini, Marta juga berterimakasih kepada Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Aries Agung Paewai atas atensinya kepada sekolah. Dukungan dan motivasi yang diberikan oleh Kepala Dindik Jatim itu, diakui Marta sebagai pecut semangat untuk berbenah dalam peningkatan kualitas di sekolahnya.
“Kami juga berterimakasih kepada Kabid SMA ibu Suhartatik atas dorongan motivasi dan wejangan-wejangan untuk berkarya dan mengantarkan anak-anak untuk berprestasi yang akan menjadi salah satu kebanggaan Jawa Timur. Pak Kadis dan Bu Kabid selalu meminta kami guru-guru terutama saya sebagai kepala sekolah untuk berkerja dengan baik untuk menjadi teladan untuk mengantarkan anak-anak kami meraih prestasi, masuk PTN dan menggapai cita-citanya,”pungkas Marta.[ina.kt]


