Kadindik: Kita Sambut Baik untuk Peningkatan Kinerja Guru
Pemprov, Bhirawa
Komitmen dalam menunjang kesejahteraan guru terus oleh pemerintah pusat untuk guru honorer mendapat sambutan positif dari Jawa Timur. Kadindik Jatim, Aries Agung Paleway berharap bantuan penghasilan dan dana pendidikan bagi gutu homorer ini dapat meningkatkan kinerja para guru.
Presiden Prabowo dalam oeribgatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025 yang jatuh pada 2 Mei, menyebut pemerintah pusat memberikan bantuan untuk guru honorer.
Rencana pemberian bantuan ini termasuk dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC). Adapun besaran bantuan untuk guru honorer yang diberikan mencapai Rp 300.000 per bulan.
Pemerintah juga akan menyiapkan bantuan untuk guru yang belum lulus sarjana (S1) atau setara Dioloma 4 sebesar Rp 3 juta per semester.
Terikait program ini, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Aries Agung Paewai pun menyambut dengan baik. Ia menyampaikan apresiasi perhatian pemerintah pusat terhadap nasib guru honorer.
“Kami sangat apresiasi karena kebutuhan terhadap guru honorer ini, terutama dari sisi ekonomi, sangat penting. Apa yang diberikan oleh pemerintah, baik pusat maupun provinsi, sangat membantu. Khususnya program dari Presiden Prabowo yang langsung disampaikan ke gubernur, tentu kita sambut baik,” ujar Aries, Jumat (2/5).
Ia juga menambahkan dengan adanya tambahan pendapatan dari pemerintah pusat, diharapkan para guru honorer akan semakin bergairah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengajar.
“Kami berharap dengan peningkatan kesejahteraan ini, mereka bisa memberikan kualitas dan mutu pendidikan yang lebih baik,” ujarnya.
Aries juga menyebut, saat ini jumlah guru honorer di Jawa Timur masih cukup banyak. Tepatnya diangkat 30 ribu lebih. Oleh sebab itu, melalui penjaringan PPPK, Aries berharap bagi guru honorer yang belum masuk ke dalam skema PPPK bisa segera ditetapkan. Sebab, saat ini masih dalam proses.
Menurut Aries, perhatian terhadap guru honorer sudah lama menjadi fokus Pemprov Jatim. Gubernur Jawa Timur, kata dia, juga telah memberikan perhatian yang sama seperti pemerintah pusat.
Terkait penyaluran bantuan, Aries menyatakan pihaknya masih menunggu teknis lebih lanjut, namun kemungkinan besar akan disalurkan langsung ke rekening masing-masing guru, seperti yang telah dijelaskan oleh Menteri Pendidikan, pada bulan Maret lalu.
“Teknisnya belum ada secara rinci, tapi kalau tidak salah Pak Menteri sudah menyampaikan akan langsung ke guru-guru tersebut karena mereka punya rekening masing-masing. Di Pemprov Jatim pun sudah dilakukan dengan cara yang sama,” tutup Aries.
Sebagai informasi, program ini menjadi bagian dari rangkaian kebijakan pendidikan dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), termasuk renovasi 10.440 sekolah dengan anggaran sebesar hampir Rp 17 triliun untuk memperbaiki seluruh sekolah di Indonesia. Kemudian program digitalisasi kelas dengan menyasar 15.000 sekolah di seluruh Indonesia.
Terakhir program berikutnya adalah perluasan akses beasiswa.Diantaranya melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP), beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), hingga beasiswa riset dan inovasi di dalam dan luar negeri. Kebijakan pemerintah memastikan tidak ada pengurangan anggaran untuk berbagai program beasiswa ini.
Empat Program Strategis PTHC
Sementara itu, dijelaskan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PTHC), ada empat program strategis Presiden. Keempat program tersebut adalah Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan, Digitalisasi Pembelajaran, Pemberian Insentif bagi Guru Non Aparatur Sipil Negara (ASN), serta Pemberian Bantuan Biaya bagi Guru untuk Mengikuti Pendidikan D4/S1.
Pertama, Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan. Tahun ini, kata Mu’ti pemerintah akan merehabilitasi satuan pendidikan. Proses perbaikan atau rehabilitasi satuan pendidikan akan menggunakan pola swakelola mandiri, sehingga diharapkan terjadi efisiensi, dapat memberdayakan komunitas sekolah dan masyarakat setempat dalam pembangunan, sehingga menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama.
Kedua, Program Digitalisasi Pembelajaran. Melalui penyediaan materi edukasi pada platform Ruang Murid di Rumah Pendidikan serta distribusi atau Papan Interaktif yang canggih seperti janji Presiden pada peringatan Hari Guru Nasional tahun lalu. “Teknologi ini memungkinkan pembelajaran yang lebih interaktif dan kolaboratif, menjawab tantangan era digital,”jelasnya.
Ketiga, sebagai bentuk perhatian terhadap kesejahteraan dan penguatan kapasitas pendidik, diluncurkan juga program pemberian insentif bagi guru-guru non ASN yang belum bersertifikasi profesi.
Keempat adalah bantuan biaya pendidikan bagi guru yang belum berkualifikasi pendidikan S1 atau D4.
“Program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Bapak Presiden dalam peringatan Hari Guru Nasional 2024, dan menjadi langkah konkret untuk memastikan bahwa tidak ada guru yang tertinggal dari hak profesional maupun pengembangan kualifikasinya,” kata Mendikdasmen.
Program Peningkatan Sarana Pendidikan ini merupakan langkah konkret pemerintah sesuai visi Asta Cita Presiden dalam memperkuat fondasi pendidikan nasional, dan memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang layak dan berkualitas. [ina.gat]


