33 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Pertukaran Budaya, Guru Jepang Ajari Adat Istiadat Negeri Sakura dan Belajar Tari Remo


Surabaya, Bhirawa
Dua native speaker dari Jepang mendapat kesempatan berkunjung di SMP PGRI 1 Buduran. Kedua guru dari Jepang ini, Mitsuko Nishiwaki-sensei dan Sachiko Takeya-sensei ini mengajarkan materi pembelajaran bahasa Jepang kepada para murid di kelas VII.

Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Indrajayanti Ratnaningsih, mengungkapkan kedua tamu tersebut didampingi oleh guru Bahasa Jepang SMP PGRI 1 Buduran, Dedy Aristyanto, S.S. Sejak jam pertama pukul 06.30, keduanya WIB mengajar secara maraton di kelas VII B, kelas VII E, kelas VII C, kelas VII D, dan kelas VII A.

Di sela sesi mengajar, Mitsuko dan Sachiko memberikan beberapa kuiz pertanyaan yang harus ditulis dengan huruf dan bahasa Jepang. Jika menjawab benar, para murid akan diberikan reward. Di antaranya berbagai jenis perangko dari Jepang.

“Kami memang mendatangkan secara khusus kedua guru dari Jepang ini untuk mengajar bahasa dan budaya jepang sebagai pengembangan sekaligus pengayaan pembelajaran muatan lokal bahasa Jepang, khususnya kelas VII,”ujarnya, Jumat (25/4).

Menurut Indrajayanti, perkembanhan global yang luar biasa menuntut kemampuan berbahasa asing. Prospeknya bisa sebagai bekal untuk mendapat beasiswa kuliah atau bekerja di luar negeri. Mata pelajaran bahasa Jepang di sekolahnya sendiri, sudah diberikan 4 tahun yang lalu, bersamaan dengan mata pelajaran Bahasa Korea. “Alhamdulillah perkembangannya bagus,” katanya.

Ia menilai, kebiasaan positif dan adat istiadat budaya Jepang bisa menjadi pembelajaran bagi anak-anak. Di antaranya, disiplin tepat waktu, hormat kepada orang tua atau yang lebih tua, menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan benar.

Berita Terkait :  Safari Ramadan, Wali Kota Mojokerto Sosialisasikan Program Pembangunan

“Untuk kesenian Jepang belum. Kalau permainan tradisional Jepang sudah beberapa kali dikenalkan dan dipelajari anak-anak. Sebaliknya, native speaker dari Jepang sudah pernah belajar seni musik tradisi berupa gamelan karawitan. Insya Allah, pada kesempatan sekarang ini akan belajar menari dan karawitan bersama anak-anak kelas VII A, KKSB (Kelas Khusus Seni Budaya),”jelasnya.

Setelah mengajar di semua kelas VII, kedua native speaker tersebut menuju ruang Aula Pandan Wangi SMP PGRI 1 Buduran. Belajar bersama dengan anak-anak KKSB. Belajar Tari Remo dan gamelan karawitan. Meski sempat ragu, namun dengan didampingi dan dijelaskan guru karawitan SMP PGRI cara memainkan gamelan, akhirnya mereka bisa memainkannya bersama para murid.

Demikian pula saat akan bergabung menari Remo dengan murid KKSB. Keraguan pun sirna manakala guru seni tari mengajari bagaimana caranya menari dengan memainkan sampur (selendang). Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya tanpa ragu bergabung dengan anak-anak KKSB menari Remo massal, dengan diiringi langsung dengan gamelan.

Acara dilanjutkan dengan sesi foto bersama dan mengikuti ramah tamah dengan para guru dan tenaga kependidikan SMP PGRI 1 Buduran, serta bertukar cindera mata. Kedua native speaker diajak untuk makan prasmanan bersama dengan menu nasi rawon dan minuman es degan (kelapa muda). “Enak sekali makanan dan minumannya,”ujar Mitsuko Nishiwaki.

Mitsuko Nishiwaki-sensei dan Sachiko Takeya-sensei mengaku sangat senang bisa berkunjung di SMP PGRI 1 Buduran. “Muridnya mungil-mungil dan lucu-lucu, serta sangat aktif. Para gurunya ramah-ramah. Terima kasih SMP PGRI 1 Buduran,”kata Sachiko Takeya. [ina.wwn]

Berita Terkait :  Polda Jatim Amankan Komplotan Pencurian Minimarket Wilayah Jawa Timur

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru