27 C
Sidoarjo
Wednesday, December 17, 2025
spot_img

Kisah Pertukaran Mahasiswa UMM ke Malaysia, Astrid Dikenalkan Peralatan Pertanian Modern, Inspirasi Inovasi


Oleh:
Muhammad Taufiq, Kota Malang

Mahasiswa Program Studi Agribisnis, Universitas Muhammadiyah Malang, (UMM), Wahyu Astrid Fitriyani dan teman-temannya turut serta dalam Program Credit Transfer di Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Malaysia, pada Semester Gasal 2024/2025.

Pada program tersebut, Astrid berkesempatan mengikuti perkuliahan Agricultural Marketing atau Pemasaran Pertanian, baik secara daring maupun luring.

Menurut Astrid, proses seleksi program ini cukup ketat dan bertahap. Ia harus melalui seleksi di tingkat program studi, fakultas, serta memenuhi syarat Indeks Prestasi (IP).

“Yang tidak kalah penting adalah kemampuan Bahasa Inggris yang baik,”kata Astrid.

Selama program berlangsung, Astrid dan peserta lainnya mengunjungi tiga kampus utama UniSZA, yaitu Kampus Gong Badak, Kampus Besut, dan Kampus Kota.

Selain itu, peserta juga diajak mengikuti kegiatan luar kampus, termasuk kunjungan wisata edukatif ke Pulau Redang.

Menurutnya selama di sana perkuliahan penuh dari pagi hingga petang. “Setiap hari sudah ada jadwal yang tersusun rapi. Biasanya pukul 07.30 kami berangkat dari asrama menggunakan bus kampus,”ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa mengikuti program ini, ia mempelajari berbagai mata kuliah menarik seperti Mikrobiologi, Herbarium, Activity di tribe, hingga pengolahan hasil pertanian berbasis teknologi modern.

Perkuliahan dilakukan bersama mahasiswa UniSZA yang menurutnya sangat ramah dan terbuka terhadap peserta dari luar negeri.

“Kami jadi bisa saling berbagi ilmu dan pengalaman. Selain itu, kami juga dikenalkan pada alat-alat modern dan pendekatan praktis dalam pengolahan hasil pertanian,” tambahnya.

Berita Terkait :  BPJS Kesehatan Bisa Digunakan Persalinan Meski Pemeriksaan Tak Rutin

Dirinya sangat termotivasi mengikuti program ini karena keinginannya untuk memperluas wawasan dan menambah pengalaman internasional.

Ia menilai bahwa pendidikan di setiap negara itu berbeda. Maka, ia ingin melihat langsung bagaimana sistem di luar negeri bekerja dan bagaimana mahasiswa menghasilkan inovasi.

Misalnya, hasil panen ikan yang bisa dijadikan produk kreatif seperti kaos, dan itu dikelola langsung oleh mahasiswa.

Sebelumnya ia sempat gagal mengikuti program serupa ke Jepang, namun pengalaman itu justru memicu semangatnya untuk tidak melewatkan kesempatan kali ini di Malaysia.

“Selama mengikuti kegiatan, saya mengamati beberapa hal yang bisa menjadi inspirasi untuk UMM ke depan, terutama dalam hal fasilitas belajar yang memadai,”tukasnya.

Pihaknya bersyukur dan semangat untuk mengimplementasikan pengalaman tersebut ke lingkungan kampus. “Program ini benar-benar memberikan pengalaman dan ilmu yang mengesankan,” pungkas Astrid. [mut.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru