Ketua HKI Sanny Iskandar bersama Dirut PT SIER Didik Prasetiyono dan pengelola kawasan industri di Jatim foto bersama disela acara Rakorwil HKI Jatim di Wisma SIER.
Surabaya, Bhirawa
Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI), Sanny Iskandar, menekankan urgensinya dalam penciptaan iklim investasi yang kondusif di Indonesia. Sebab hal ini menjadi sangat esensial untuk menarik minat investor dan memastikan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi nasional.
Pernyataan itu disampaikan Sanny dihadapan para pimpinan kawasan industri di Jawa Timur dalam acara Rapat Koordinasi Wilayah (Rakowil) Himpunan Kawasan Industri (HKI) Jawa Timur, yang diselenggarakan di Hall Basroni Rizal, Wisma SIER pada, Jumat (28/2/2025).
Sanny mengungkapkan, investor akan berinvestasi apabila suatu negara atau daerah memiliki daya tarik baik dari sisi fiskal maupun non-fiskal. Oleh karena itu, diperlukan terobosan melalui berbagai insentif yang menarik. “Perumusan hal tersebut dapat melibatkan para pelaku usaha dalam penyusunannya agar lebih tepat sasaran,” ujarnya.
Namun, Sanny juga menyoroti adanya tantangan serius terkait gangguan keamanan di beberapa kawasan industri akibat ulah sejumlah organisasi masyarakat (ormas). Ia mengungkapkan bahwa beberapa kali ormas melakukan demonstrasi di dalam kawasan industri dan menghalangi operasional pabrik. “Yang mereka inginkan itu supaya terkait dengan pabrik, seperti kebutuhan transportasi, katering, atau perluasan pabrik, diserahkan ke mereka,” jelasnya.
Gangguan semacam ini, lanjutnya, tidak hanya menghambat operasional perusahaan, tetapi juga berdampak negatif pada persepsi investor terhadap iklim investasi di Indonesia. Bahkan, beberapa investor dikabarkan telah mengadukan kondisi tersebut langsung kepada Presiden, meminta jaminan keamanan untuk investasi mereka.
Wakil Ketua HKI, Didik Prasetiyono, yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT SIER, menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, aparat keamanan, dan pelaku industri sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan ini. “Kita harus memastikan bahwa kawasan industri bebas dari gangguan yang dapat merugikan semua pihak. Keamanan dan kenyamanan investor adalah prioritas utama,” tegas Didik.
Dalam upaya menciptakan iklim investasi yang lebih baik, lanjutnya, HKI mengajak semua pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan industri. Dengan demikian, diharapkan Indonesia dapat terus menjadi tujuan utama bagi para investor global, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
Selain itu, kata Didik, HKI juga mendorong pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang pro-investasi serta memberikan insentif yang menarik bagi para investor. Langkah ini diyakini akan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional dan mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi.
“Dengan komitmen bersama antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, iklim investasi yang kondusif dapat terwujud, membawa manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” tandasnya.
Sementara itu, saat pelaksanaan Rakorwil HKI Jawa Timur, juga bertepatan dengan peringatan ulang tahun ke-51 PT SIER. Dalam kesempatan itu, dilakukan prosesi pemotongan tumpeng sebagai bentuk rasa syukur atas perjalanan panjang SIER dalam mendukung pertumbuhan industri di Indonesia.
Pemotongan tumpeng dilakukan Komisaris Utama PT SIER, Suwartomo dan diserahkan kepada Ketua Umum HKI, Sanny Iskandar, dan disaksikan seluruh pengelola kawasan industri di Jawa Timur yang hadir.
Yakni Ngoro Industrial Park, Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, Halal Industrial Park Sidoarjo dan Safe n Lock, Sidoarjo, Sidoarjo Rangkah Industrial Estate (SiRIE), Maspion Industrial Estate dan PT Kawasan Industri Gresik (KIG) yang juga Pengelola KIT Tuban. Momentum ini menjadi simbol komitmen bersama dalam menciptakan ekosistem industri yang lebih baik, lebih aman, dan lebih kondusif bagi investasi. [tam]