29 C
Sidoarjo
Wednesday, February 5, 2025
spot_img

Laju Inflasi di Tulungagung Rendah Akibat Diskon Pembayaran Listrik PLN

Tulungagung, Bhirawa.
Laju angka inflasi di Tulungagung pada Januari 2025 secara year on year (y-o-y) tercatat sebesar 1,21 persen. Tingkat inflasi yang rendah ini merupakan dampak dari kebijakan diskon tarif listrik di bawah 2.200 VA dari PLN sebesar 50 persen yang berlaku pada bulan Januari dan Februari 2025.

Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Tulungagung, Selasa (4/2), di sela rapat koordinasi inflasi di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso mengungkapkan inflasi di Tulungagung pada bulan Januari 2024 masih tergolong rendah. “Inflasi di awal tahun yang year on year 1,21 persen masih rendah dari yang ditetapkan pemerintah 1,5 plus minus satu,” ujarnya.

Bahkan menurut dia, data secara month ton month (m-to-m) di Tulungagung mengalami deflasi minus 3,7 atau 0,37 persen. “Deflasi ini bukan karena daya beli masyarakat menurun,” sambungnya.

Arif Effendi menandaskan di awal tahun 2025, PLN memberi diskon pembayaran tarif listrik rumah tangga yang besaranya mencapai 50 persen. Dan ini membuat daya beli masyarakat menguat untuk mencukupi kebutuan yang lain.

“Meski pun di bulan Januari ada kenaikan HET (harga eceran tertinggi) gas elpiji 3 kilogram naik dari sebelumnya Rp 16 ribu menjadi Rp 18 ribu. Penyesuaian harga Rp 2 ribu ini tidak menimbulkan dampak inflasi,” paparnya.

Arif Effendi selanjutnya menyatakan angka inflasi di Tulungagung pada bulan Februari 2025 diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan bulan Januari 2025. Terlebih masih ada diskon tarif listrik PLN. “Mungkin ada kenaikan atau penurunan, tetapi itu tidak akan signifikan. Karena masih terasa imbas dari diskon tarif listrik. Dan untuk kenaikan HET gas elpiji 3 kiligram dan kenaikan harga BBM non subsidi prosentasenya keciil untuk mengerek inflasi,” paparnya lagi.

Berita Terkait :  Pekerjaan Saluran Kali Gempol Kota Madiun Sudah 32 Persen, Dijadwal Selesai Awal Desember

Sementara itu, untuk menghadapi bulan Ramadan, Pemkab Tulungagung menurut Arif Effendi akan melakukan konsolidasi internal. Termasuk dengan Pemprov Jatim. Ia menyebut ada titik kerawanan yang dirasa perlu untuk diselesaikan dalam menghadapi bulan Ramadan. Utamanya, di HET minyak goreng Minyakita. “Harga Minyakita secara nasional masih belum sesuai HET. Rata-rata di atas HET,” katanya.

Lebih lanjut Arif Effendi menyatakan perlu ada kajian lagi di lapangan. Seperti apa permasalahan dan penyelesaiannya. “Di Tulungagung HET Minyakita di tingkat distributor tingkat dua sesuai HET, bahkan dbawah HET. Tetapi, kalau sampai pedagang di pasar sudah lebih dari HET yang Rp 15.700,” pungkasnya.[wed.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru