27 C
Sidoarjo
Monday, February 3, 2025
spot_img

Berperan Kawal Ideologi NKRI, Khofifah Dukung KH M Yusuf Hasyim Raih Gelar Pahlawan Nasional


Jombang, Bhirawa
Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa hadir dalam seminar dan bedah buku Biografi KH M Yusuf Hasyim: Kiai Militer Pengawal Ideologi NKRI Berbasis Pesantren yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Senin (3/2).

Seminar ini sarat mengulas tentang sosok, peran dan jejak perjuangan seorang KH M Yusuf Hasyim dalam dunia militer, kuatnya menjaga NU, berjuang memperjuangkan kemerdekaan RI hingga kiprahnya mengawal NKRI berbasis pesantren.

KH M Yusuf Hasyim adalah seorang ulama dan tokoh NU yang berperan besar dalam perkembangan pendidikan Islam di Indonesia. Beliau adalah putra dari KH. Hasyim Asy’ari, pendiri NU.

Tidak hanya itu, KH. Yusuf Hasyim aktif dikenal sebagai ulama dan tokoh NU yang terjun di kemiliteran serta dikenal sebagai ulama yang tegas dalam mempertahankan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah. Ia aktif dalam membangun hubungan antara pesantren dan negara.

“Buku ini menurut saya sangat penting bagi kita semua, karena sejatinya kita memiliki banyak ulama yang begitu besar peran dan kiprahnya untuk bangsa dan negata namun tidak terekam dan tertulis jejak perjuangannya,” tegas Khofifah.

Buku ini menjadi referensi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sebab tak sedikit ulama NU yang begitu berperan dalam proses penyiapan kemerdekaan, maupun saat mempertahankan kemerdekaan yang tidak tertulis perjuangannya.

“Kalau tidak ada yang menuliskannya secara serius akan sangat besar kemungkinannya tidak akan tertulis lengkap ke depannya. Kalaupun ada tentu validitasnya tidak sekuat ketika yang menuliskannya tim diberseiringi anggota keluarga,” ujar Khofifah.

Berita Terkait :  Terapkan Gamifikasi pada Bidang Pendidikan Umum dan Agama untuk Pendidikan Abad-21

Oleh sebab itu, Khofifah berterima kasih pada penulis buku yaitu Dr H Aguk Irawan dan juga H M Mas’ud Adnan yang menuliskan biografi buku ini. Yang akan menjadi referensi bagi generasi Indonesia mendatang tentang kuatnya peran KH M Yusuf Hasyim untuk Indonesia.

“Buku ini ditulis dengan teliti dan detail sekali. Khususnya kapan KH Yusuf Hasyim membantu komunikasi antara Ulama dan pesantren dengan TNI, ABRI bahkan saat dengan TKR. Di sini semua detail dan luar biasa,” ujarnya.

“Termasuk bagaimana sosok KH M Yusuf Hasyim bersama TNI Siliwangi berjuang mengamankan pesantren Gontor dari PKI sehingga alhamdulillah Ponpes Gontor tidak diobrak-abrik oleh PKI dan tumbuh berkembang pesat seperti saat ini,” imbuh Khofifah.

Termasuk bagaimana kiprah KH M Yusuf Hasyim yang menjadi komandan banser pertama. Artinya, dikatakan Khofifah, KH M Yusuf Hakim tidak hanya mengajarkan kekuatan ilmu pada santri tapi juga mengajarkan baris berbaris, dan kedisiplinan sebagqi bagian bela negaram

Begitu juga saat KH M Yusuf Hasyim bergabung dalam Lembaga Pertahanan Republik Indonesia (LPRI). Diketahui hingga wafat KH M Yusuf Hasyim berpangkat Lettu. “Jadi memang seminar ini adalah salah satu proses yang harus kita lakukan jika ingin melakukan pengajuan gelar pahlawan nasional,” ujar Khofifah.

“Sebenarnya banyak ulama dan kiai kita yang sudah memenuhi kualifikasi untuk mendapatkan gelar pahlawan. Bukan beliau yang ingin menjadi pahlawan. Tapi bahwa referensi kejuangan di negeri ini sangat banyak dilakukan ulama kita. Kalau kita tidak berikhtiar, sayang sekali,” ujarnya.

Berita Terkait :  Pemkab Beri Pembinaan Kasek dan Guru MTs Se-Kabupaten Mojokerto

Sementara itu sekitar 250 peserta hadir pada seminar dengan narasumber seorang penulis buku Agus Irawan dari Yogyakarta. Sedangkan sebagai pembanding, adalah Prof Usep Abdul Matin dari UIN Syahid Jakarta dan KH Asep Saefudin Halim yang merupakan Ketua Umum PP Pergunu. Dan juga Menteri Kebudayaan Rl Fadli Zon yang hadir secara virtual.

Acara juga dihadiri Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, Bupati Jombang terpilih Warsubi, Asisten 3 Jawa Timur, Akhmad Jazuli, Kepala Dinas Sosial Jatim, dan Sekretaris Dinas Sosial Jombang Hidayatullah.

Selain itu, seminar juga dihadiri para akademisi dan perwakilan berbagai organisasi massa. Pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin menjelaskan, banyak sejarah dari setiap pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang. “Terlebih KH Yusuf Hasyim yang menjadi pengasuh sejak 1965 sampai 2006,” tutur Gus Kikin.

Gus Kikin berharap, diskusi tersebut bisa membedah berbagai peran KH Yusuf Hasyim. “Sehingga perlu dihargai peran itu! Baik oleh pemerintah maupun kalangan pesantren,” kata Gus Kikin.

KH Irfan Yusuf atau Gus lrfan, selaku perwakilan keluarga KH Yusuf Hasyim, menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang membantu. Menurut Gus Irfan, ide pengusulan gelar pahlawan nasional sudah muncul sekitar lima tahun lalu.

Gus Irfan yang juga merupakan Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) ini menegaskan, banyak cerita yang perlu dikenang dari KH Yusuf Hasyim. “Ini perlu diteladani oleh bangsa lndonesia. Terutama dalam berjuang,” tutur Gus Irfan.

Berita Terkait :  Magang di BSIS, Mahasiswa Untag Ajak Warga Surabaya Ikut Program Bebas Jelantah

Sementara itu, Aguk Irawan menjelaskan, data-data dalam buku setebal 246 halaman diperoleh pertengahan Desember 2024. “Banyak yang primer. Sampai saya bingung harus dimulai dari mana,” tutur Aguk Irawan.

Ia mengaku baru pertama kali menulis tokoh dengan peran sepanjang KH Yusuf Hasyim. Terlebih lagi, sumbernya tertata dengan rapi. “Insyaallah akan terbit tiga buku lagi tentang KH Yusuf Hasyim,” ucap dia. “Termasuk kisah romantis saat bertemu pertama kali dengan Nyai Bariyah dari Madiun,” Imbuh dia. [rif.tam.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru