26 C
Sidoarjo
Thursday, January 23, 2025
spot_img

EJIES 2025 Program Terbesar dan Pertama di Indonesia, Awali Langkah Konkrit Dindik Jatim

Pacu Inovasi di Satuan Pendidikan dan Lingkungan Dindik Jatim, Kadindik Inginkan Peningkatan Mutu dan Kualitas Pendidikan merata
Dindik Jatim, Bhirawa
“Inovasi adalah sebuah keharusan”. Hal inilah yang menjadi komitmen serius Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim untuk peningkatan kualitas Pendidikan di Jawa Timur melalui program East Java Inovative Education Summit (EJIES) 2025 yang diluncurkan, Kamis (23/1).

Program unggulan Jawa Timur yang bekerjasama dengan ITS dan Jawa Pos ini, merupakan pertama di Indonesia yang dirancang menjadi motor penggerak untuk peningkatan mutu pendidikan.

Program ini sekaligus sebagai pusat Inovasi Pendidikan bagi lembaga SMA, SMK, SLB, Seketariat, Bidang, UPT dan Cabdin Wilayah di Jawa Timur dalam menciptakan terobosan baru yang berdampak bagi peningkatan kualitas pendidikan.

Kompetisi inovasi ini juga sebagai platform untuk berbagi praktik baik di bidang pendidikan dan menjadi sumber inspirasi bagi lembaga lain di seluruh Jawa Timur.

Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai mengatakan adanya program ini dilatari dari perkembangan dunia pendidikan yang dinamis. Berbagai persoalan dalam dunia pendidikan kerap dihadapi masyarakat, maupun satuan pendidikan. Apakah dari sisi kurikulum, ataupun fungsi pendidikan. Hal tersebut tentu tidaklah mudah dihadapi.

“Kami merasakan kepala sekolah, guru, maupun siswa berhadapan dengan ini setiap tahunnya. Oleh sebab itu kami buat langkah objektif dan sangat sangat berperan penting untuk dunia pendidikan yakni inovasi,” ujar Aries Kamis (23/1).

Berita Terkait :  Puji Sikap Ustadz Miftah, Ketua DPD RI: Banyak Hikmah Bisa Diambil dari Peristiwa Ini

Menurut pria yang juga menjabat Pj Wali Kota Batu ini, banyak sekolah, guru dan siswa di Jawa Timur yang telah memiliki inovasi namun masih kebingungan untuk dampak dan output inovasi yang dibuat.

Di satu sisi banyak juga sekolah yang tidak punya langkah konkrit dalam berinovasi. Karena itu, Dindik Jatim memacu sekolah melalui EJIES 2025.

Program inovasi ini, tambah Aries, wajib memberikan dampak bagi lingkungan satuan pendidikan baik murid, guru serta masyarakat luas.

Terkait produk inovasi yang dihasilkan dalam EJIES 2025, lanjut Aries kalau matang akan diolah di Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jatim. Namun jika belum matang ada coaching clinic yang didampingi langsung dari ITS. Sehingga jika inovasi tidak bisa lolos tahun ini, bisa mengikuti di tahun 2026.

Yang terpenting ada embrionya dulu. “Melalui coaching clinik ini akan menjadi wadah untuk menganalisa inovasi yang dicetuskan para kepala sekolah dan bidang-bidang,” tuturnya.

Aries berharap program ini mampu mewadahi gagasan inovasi terbaik yang akan menjadi praktik secara menyeluruh pada lingkup pendidikan di Jawa Timur.

“Kita juga berharap ada langkah yang sangat bagus di awali Dinas Pendidikan Jatim untuk nafas pendidikan, terutama inovasi. Saya berharap sekolah berpacu terhadap perkembangan ilmu-ilmu yang ada. Walaupun nanti ada pergantian pimpinan nasional ada kebijakan baru. Tapi tetap ada perubahan signifikan di lingkungan pendidikan. Adanya perubahan ini mereka bisa menyesuaikan,” jelasnya.

Berita Terkait :  Kampanye Riang Gembira ala Pasangan Khofifah Emil, Khofifah Ajak Buruh Gendong Pasar Sayur Sarapan Bersama

Melalui program ini, Aries juga berharap Pendidikan Jatim tetap menjadi barometer nasional.

Ditambahkan Kepala Bidang GTK Dindik Jatim, Ety Prawesti menyebut EJIES 2025 bersifat wajib untuk diikuti seluruh lembaga SMA/SMK/SLB Negeri maupun Swasta. Rinciannya, 788 sekolah negeri dan 3.269 sekolah swasta.

Tak hanya itu, ditingkat sekretariat, bidang SMA, SMK, GTK, PKLK, UPT TIKP, UPT PTKK dan 24 Cabdin juga dituntut untuk mencetuskan inovasi demi kemajuan dan peningkatan pendidikan di wilayahnya masing-masing.

“Program ini menyambut baik gagasan pak Kepala Dinas bahwa tahun 2025 adalah tahun inovasi pendidikan. Karena itu kita terus dorong lembaga pendidikan untuk terus berinovasi menghasilkan karya-karya terbaik yang berdampak bagi masyarakat,” ujar Ety.

Dalam ajang ini, jelas Ety, ada beberapa topik yang bisa dipilih oleh sekolah. Diantaranya Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Berbasis Pembelajaran Mendalam(Deep Learning); Teknologi dalam Pendidikan; Peningkatan Kapasitas Guru; Pemberdayaan Murid; Kolaborasi Sekolah dengan Masyarakat atau Industri; serta Pengelolaan Sumber Daya Sekolah yang Efisien dan Berkelanjutan.

Selanjutnya ada topik tentang Pendidikan Inklusif dan Pengelolaan Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus; Pengembangan Ekstrakurikuler dan Kegiatan Pembelajaran Non-Formal; Implementasi Kebijakan Sekolah Ramah Anak dan Perlindungan Murid; Pengembangan Kelembagaan dan Manajemen Pendidikan; dan Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan

“Bagi 25 karya inovasi terbaik akan ada banyak reward diantaranya bantuan pengembangan pendidikan, piala dan sertifikat gubernur, serta branding intansi top 25,” pungkas dia.

Berita Terkait :  14 Desa di Tulungagung Segera Terbebas sebagai Daerah Blank Spot Internet

Sebagai informasi, proses akan dilakukan dengan launching dan sosialisasi pada 23 Januari 2025. Kemudian pendaftaran dan pengumpulan proposal dibuka pada 3 Februari-15 Mei 2025.

Berikutnya untuk coaching clinic dan penilaian akan dilakukan pada 13 Maret – 15 Juli 2025. Terakhir, 25 karya inovasi terbaik akan mengikuti showcase atau presentasi publik. [ina.gat*]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img