26 C
Sidoarjo
Thursday, January 23, 2025
spot_img

Konsisten Perkuat Spiritualitas Siswa, SMKN 2 Buduran Raih School Religius Culture Tingkat Provinsi


Sidoarjo, Bhirawa
Memiliki Visi Unggul, Mumpuni dan Berkarakter, mendorong SMKN 2 Buduran Sidoarjo tak hanya fokus pada akademik dan soft skill siswa. Sebagai sekolah kejuruan yang unggul di asah keterampilan dan kompetensi siswa, peningkatan spiritualitas siswa juga menjadi prioritas sekolah. Terbukti, dengan komitmennya dalam peningkatan spiritual siswa SMKN 2 Buduran berhasil menjadi role mode School Religius Culture (SRC) yang disematkan oleh Kementerian Agama Kantor Wilayah Jawa Timur.

Penghargaan yang cukup membanggakan ini pun disyukuri oleh warga sekolah. Usai menerima penghargaan di Kanwil Kemenag, Rabu (22/1), Kepala SMKN 2 Buduran Mariya Ernawati bersama jajaran guru Agama disambut dengan iring-iringan dari tim Banjari siswa dan SKI. Tak hanya itu, para guru, dan karyawan SMKN 2 Buduran juga turut menyambut pencapaian baik ini. Tujuannya agar memotivasi dan menjadi inspirasi utamanya masyarakat sekitar dan warga sekolah.

Dikatakan Mariya, program SRC digagas sejak ia menjabat sebagai kepala sekolah. Melalui kegiatan keagamaan seperti sholat dhuha berjamaah, tadarus Al Quran, Pengembangan bakat dan minat seni islami, pembacaan sholawat maulid diba’, kegiatan kajian kitab dan berbagai aktifitas ibadah lainnya kegiatan ini kemudian menjadi konsisten dan pembiasaan untuk siswa dan warga sekolah. Kegiatan sekolah inilah yang kemudian mendorong Kemenag Kanwil Jatim untuk mensurvei SMKN 2 Buduran dan meminta kepala sekolah untuk mempresentasikan program.

“Setiap kegiatan kita selalu dokumentasikan. Mungkin itu yang membuat Kemenag meninjau sekolah. Karena ini kan bukan sekolah yang unggul di Agamanya ya. Kami sekolah kejuruan yang unggul di softskill dan hard skill juga akademik siswa. Ini mungkin yang membuat mereka tertarik,” ujar Mariya.

Berita Terkait :  Destinasi Wisata Pantura Dominasi Angka Kunjungan Wisatawan Tahun 2024

Usai peninjauan sekolah, Mariya mengatakan jika pihaknya juga diminta melengkapi portofolio yang berisi program sekolah. Kemudian di upload dan dikumpulkan. Dari seleksi ini, sekolahnya berhasil menjadi meraih Juara 1 SRC di tingkat Kabupaten.

“Kemudian kita kirim video ke provinsi dan lolos 6 besar lanjut visitasi dari Kemenag dan lolos ke 3 besar, setelahnya saya presentasi soal SRC dan meraih juara 2 tingkat Provinsi,” tambah dia.

Adapun kegiatan yang masuk dalam SRC, yakni Inovasi jingga (Jum’at Inspiratif Nulis Gagasan Aktif), One Class One Book, Pojok Baca Kelas, 20 buku ber-ISBN, dan BerSeRi (Bersih, Sehat dan Religi).

Penguatan program SRC pun terus dilakukan SMKN 2 Buduran. Salah satunya melalui Program Tahfidz Quran (PTQ). Program yang digelar sejak tahun ajaran baru 2024 lalu ini memiliki dua kelas program. Yakni kelas Tahfidzul Quran dan kelas baca Quran. Program ini fokus pada hafalan dan baca Quran untuk siswa kelas 10. Saat ini sudah ada 16 siswa yang hafal Quran. Paling tinggi hafalan 12 juz.

Atas program inovatif ini, Kemenag pun menjalin kerjasama dengan sekolah melalui nota MoU untuk program Tahfidzul Quran. “Kerjasama dengan Kemenag ini untuk penerbitan sertifikat hafidz. Karena untuk hafidz quran ini kan Perguruan Tinggi memberikan peluang sendiri bagi lulusan SMA/SMK melalui golden ticket. Kemenag memfasilitasi berapapun hafalan juz nya. Tapi di perguruan tinggi kan prasyaratnya minimal hafalan 5 juz ya. Sementara dari sisi sekolah akan terus melakukan pembinaan untuk hafalan siswa,” ujar guru Agama SMKN 2 Buduran, Abdullah Musyafak.

Berita Terkait :  Akhir Tahun 2024, Kasus PMK Kabupaten Pasuruan Meningkat Tajam

Terbatasnya siswa yang ikut dalam PTQ ini, dikatakan Musyafak untuk menjaga kualitas hafalan siswa agar maksimal. Kendati begitu, pihaknya akan terus melakukan evaluasi program untuk melihat perlu tidaknya dilakukan penambahan anggota siswa dalam PTQ.

“Untuk program ini, kami tawarkan kepada siswa lebih dahulu dan kami fasilitasi hafalannya. Sebab untuk masuk program tahfidz kita harus mengawali dari kemauan anak-anak. Meskipun sudah punya celengan dan tabungan hafalan tapi jika tidak berkenan maka kita tidak bisa memaksa. Sebaliknya kalau dia belum punya celengan tapi bisa baca quran dan mau untuk hafalan maka akan terus kami dampingi,” paparnya.

Mariya berharap, melalui penghargaan SRC ini, terus dapat memberi semangat kepada seluruh guru, siswa dan karyawan sekolah. Sebab, peningkatan Agama disamping peningkatan akademik dan non akademik siswa, Mariya meyakini hal Itu akan memperkuat kehidupan para siswa. “Kami merasa bertanggung jawab mendapat penghargaan SRC ini dan akan kita tingkatkan untuk memotivasi anak didik berkarakter,” pungkas dia. [ina.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img