Surabaya, Bhirawa
SMKN 2 Surabaya melaksanakan Uji Kopetensi Keahlihan (UKK) sebagai kesiapan siswa sebelum terjun di dunia industri serta untuk mengukur dan menganalisa kemampuan atau keterampilan siswa.
UKK memiliki arti Uji Kompetensi Keahlian sebagai penilaian yang diselenggarakan khusus untuk siswa SMK dalam hal mengukur pencapaian kompetensi peserta didik. Tahap terahir dari proses pembelajaran di jurusan.
Seperti yang dilakukan SMKN 2 Surabaya, jurusan Teknik Konstruksi dan Properti (TKP) melaksanakan UKK yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kepala Program Keahlian Teknologi Kontruksi dan Poperti, Muhammad Efendi, menyampaikan ada 3 konsetrasi jurusan yaitu Konsentrasi Gedung Sanitasi Perawatan (KGSP), Teknik Kontruksi Perumahaan (TKP), Desain Permodelan dan Informasi Bangunan DPIB dan ujian UKK tahun ini kita melaksanakan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) dengan membuat bagunan secara langsung. (22/1)
“Setiap jurusan kita bagi 2 kelompok, dan setiap jurusan tersebut memiliki tugas ujian masing-masing seperti, KGSP membuat kuda-kuda baja ringan, mulai dari menghitung matrial, pemasangan perakitan gedung, TKP pengerjaan bangunan dan DPIB desain rumah 2 lantai, buat gambar arsitektur lewat program autocad” ucapnya.
Lanjut Efendi mengatakan dimana pada tahun-tahun sebelumnya kita selalui melaksanakan UKK di jurusan Konsentrasi Gedung Sanitasi Perawatan (KGSP) praktek membuat podasi dan menata bata dengan ukuran satu meter setiap siswa, kali ini langsung membuat bangunan secara utuh untuk ujian kali ini. “Alasan berbeda sebab selesai ujian kita akan bongkar lagi dan itu membuat mubazir, jadi dengan membuat bangunan nantinya juga bisa difungsikan” ujar Efendi.
Setiap jurusan akan di bagi 2 kelompok, serta dalam pengerjaannya untuk KGSP memerlukan 2 hari, TKP memerlukan 4 hari, dan DIPB memelukan 2 hari, dalam penilainya akan nada dari internal dan industri yang meliputi skill, wawancara, ketepatan gambar.
Efendi menambahkan di tahun sebelumnya kita juga perna kerja sama dengan beberapa desa di Sidoarjo untuk Uji Kompetensi Keahlian (UKK) bagi siswa. “Kita perna kerja sama dengan 5 desan di Kabupaten Sidoarjo untuk ujian UKK siswa yang kurang lebih penilainya sama seperti membiki perencaan desa, engineering design, menyusun perencaan anggaran biaya dan lainnya.” ungkapnya.
Efendi berharap siswa bisa mengaplikasikan ilmunya di kehidupan nyata, karena tujuan di SMK ialah siap kerja, siap tatangan di dunia industri itu paling utama. “Untuk siap ke dunia industri juga harus ada sertifikasi bagi siswa sebagai sarat-saratnya, tetapi selain itu juga memerlukan sertifikasi profesi sehingga mereka terlindungi saat berkerja di dunia kontruksi” tutur Efendi. [ren.wwn]