26.7 C
Sidoarjo
Saturday, January 18, 2025
spot_img

8.394 Pekerja di Jawa Timur Terkena PHK Sepanjang 2024

Pemprov Jatim, Bhirawa.
Sebanyak 8,394 pekerja dari berbagai sektor industri harus kehilangan pekerjaan akibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepanjang tahun 2024. Hal tersebut data dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Timur.

Dari data tersebut memperlihatkan, Kabupaten Nganjuk menjadi wilayah dengan jumlah PHK tertinggi, mencapai 1.851 orang. Diikuti oleh Kabupaten Pasuruan dengan 1.338 orang, dan Kabupaten Gresik di posisi ketiga dengan 1.206 orang.

Kepala Disnakertrans Jatim, Sigit Priyanto mengatakan Kasus PHK ini terjadi di berbagai sektor, seperti perdagangan, jasa dan investasi, keuangan, pertambangan, hingga pendidikan.

“Namun, sektor aneka industri dan industri kimia mencatat angka PHK paling dominan, yakni mencapai 6.001 orang,” ungkapnya pada Senin (13/01/2025).

Sektor perdagangan, jasa, dan investasi menempati posisi kedua dengan jumlah korban PHK sebanyak 1.421 orang.

“Di daerah seperti Nganjuk, Pasuruan, dan Gresik, sektor industri dan kimia mendominasi PHK. Contohnya, di Nganjuk saja ada 1.796 orang yang kehilangan pekerjaan dari sektor ini,” tambah Sigit.

Selain PHK, sebanyak 79 pegawai tercatat dirumahkan oleh perusahaan. Kabupaten Banyuwangi menjadi wilayah dengan angka tertinggi, yaitu 73 orang, diikuti Kota Kediri (5 orang) dan Kabupaten Tuban (1 orang).

Meski angka PHK terbilang tinggi, Disnakertrans Jatim berupaya aktif memberikan solusi bagi korban yang kehilangan pekerjaan. “Kami melatih para korban PHK sesuai kemampuan mereka dan jenis pekerjaan yang sebelumnya mereka tekuni,” kata Sigit.

Berita Terkait :  Sinergi BPF - PWI Malang Raya Peringati HUT Ke-79 RI dengan Bulu Tangkis Bersama

Selain pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK), Disnakertrans juga menggandeng BPJS Ketenagakerjaan melalui program kehilangan kerja untuk membantu para korban bangkit kembali. Kegiatan seperti job fair juga rutin digelar untuk mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan.

“Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami untuk memastikan para korban PHK tetap memiliki harapan. Tidak hanya pelatihan, kami juga menjalin kerja sama dengan perusahaan agar mereka bisa terserap kembali di dunia kerja,” tandas Sigit.

Dengan berbagai program yang dirancang, Disnakertrans Jatim berharap dapat menekan angka pengangguran dan memberikan solusi konkret bagi para pekerja yang terdampak PHK.

“Tahun 2025 menjadi momen penting untuk memulihkan sektor ketenagakerjaan di Jawa Timur, demi kesejahteraan masyarakat yang lebih baik,” pungkasnya.[rac.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img