Disperindag Sidak di Pasar Karangketug
Kota Pasuruan, Bhirawa.
Disperindag Kota Pasuruan menemukan harga cabai rawit kriting merah melonjak tajam hingga 95%, dari Rp 65 ribu per kilogram menjadi Rp 120 ribu per kilogram. Hal ini menyusul Sidak Disperindag di Pasar Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa (7/1). Saat sidak, petugas dari Disperindag tampak menelusuri harga cabai rawit kriting langsung kepada pedagang.
Salah seorang pedagang yang ditanya adalah Panji, 48. Ia mengaku membeli cabai rawit dari distributor Rp 120 ribu per kilogram. Ia pun menjual kepada konsumen Rp130 ribu per kilogram dengan kualitas super.
Pedagang lainnya, Khalimah menyatakan, menjual cabai rawit kriting merah dengan harga yang lebih rendah. Yakni, Rp120 ribu per kilogram dengan kualitas campuran. Sedangkan, dirinya mendapatkan harga dari distributor, Rp90 ribu per kilogram.
”Pedagang disini ambil untungnya sedikit. Memang harganya sudah mahal dari sananya,” terang Khalimah.
Plt Kepala Disperindag Kota Pasuruan, Heri Dwi Sujatmiko melalui Kepala Bidang Perdagangan, Rizki Pramita mengungkapkan, harga cabai rawit kriting merah memang paling mahal jika dibandingkan dengan komoditas sejenis.
Yakni, cabai rawit kriting merah rata-rata penjual menjualnya Rp 120 ribu per kilogram. “Rata-rata Rp 120 ribu, tergantung penjualnya,” kata Rizki Pramita.
Kenaikan harga tersebut diduga kuat akibat tingginya curah hujan, sehingga menyebabkan gagal panen di sejumlah daerah penghasil. ”Curah hujan masih tinggi, menjadi penyebabnya,” tambah Rizki Pramita.
Selain cabai, sejumlah komoditas sayuran seperti wortel, buncis, ucet, dan tomat juga mengalami kenaikan harga hingga 50%. Disperindag Kota Pasuruan terus berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Timur untuk mengatasi lonjakan harga tersebut.
”Kita terus memonitor harga di empat pasar tradisional di Kota Pasuruan dan berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Timur untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok,” jelas Rizki Pramita. [hil.fen]