27 C
Sidoarjo
Wednesday, December 18, 2024
spot_img

Pj Gubernur dan Kepala BNNP Tinjau Banjir Ponorogo

Hujan Intensitas Tinggi Akibatkan Banjir Selingkar Wilis

Ponorogo, Bhirawa
Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur sejak Minggu (15/12 ) malam, sejumlah wilayah di daerah Mataraman mengakibatkan banjir . Dilaporkan Kabupaten Ponorogo, Trenggalek dan Tulungagung mengalami banjir bahkan ada yang mencapai 2 meter.

Hujan di Ponorogo sejak Minggu ( 15/12) malam mengakibatkan terjadinya banjir di beberapa lokasi. Sungai dan saluran drainase tidak mampu menampung debit air yang tinggi.

Tercatat ada 7 kecamatan di Kabupaten Ponorogo yang mengalami banjir akibat hujan terdampak yaitu Sawoo, Sambit, Jetis, Mlarak, Balong, Siman, dan Kota Ponorogo. Ketinggian air di beberapa wilayah ada yang mencapai 2 meter.

Di T ulungagung hujan deras mengakibatkan jalan penghubung Kecamatan Karangrejo dan Kecamatan Sendang di Desa Gedangan Kecamatan Karangrejo longsor. Hujan juga membuat jembatan di Desa Junjung Kecamatan Sumbergempol patah.

Sementara di Trenggalek , sebanyak 3 kecamatan dengan delapan kelurahan terendam banjir. Sejumlah wilayah desa dan kelurahan di sekitar kota Trenggalek terdampak banjir seperti Buluagung, Kelurahan Tamanan, Kelurahan Kelutan hingga Desa Ngadirenggo, Desa Bendorejo Kecamatan Pogalan.

Senin ( 16/12) , Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono melakukan tinjauan langsung ke lokasi terdampak banjir Ponorogo. Dalam peninjauan ini Adhy Karyono didampingi langsung Bupati Sugiri Sancoko dan Wabup Lisdyarita. Rombongan mendatangi lokasi banjir di Kelurahan Kepatihan.

Adhy Karyono mengatakan bahwa banjir ini karena limpahan dari sungai dan tanggul yang jebol. Curah hujan kemarin memang sangat tinggi dan dalam waktu yang lama, bahkan di hulu pun sama derasnya.

Berita Terkait :  Bambang Soekwanto Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Pj Bupati Bondowoso

“Dinas PU Sumber Daya Air Jatim sudah siap untuk memperbaiki tanggul yang rusak itu. Namun belum bisa dilakukan sekarang mengingat air masih tinggi. Kami berharap malam ini bisa dimulai perbaikan,” katanya.

Akibat banjir itu, banyak warga yang terpaksa mengungsi. Lokasi pengungsian telah disiapkan oleh Pemkab, salah satunya di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo. Pj Gubernur memantau lokasi pengungsian tersebut. Ia juga melihat – lihat dapur umum untuk memastikan kesiapan logistik.

“Kita pastikan kebutuhan pengungsi terpenuhi. Dapur umum nanti juga mendistribusikan makanan untuk warga terdampak karena sebagian tidak mau mengungsi. Ini kita rayu warga yang rentan untuk ikut evakuasi,” jelas Pj Gubernur.

Salah satu warga Kelurahan Kepatihan yang ikut mengungsi, Eva Sofiana mengungkapkan, ketinggian air naik drastis secara tiba – tiba pada tengah malam. Ketinggian air secara mendadak naik, bahkan mencapai leher orang dewasa.

“Karena itu kami kaget dan tidak sempat menyelamatkan barang – barang berharga, cuma ijazah dan surat – surat penting. Saya, anak yang masih balita, dan ibu terpaksa naik ke kuda – kuda atap rumah dengan tangga, sementara suami saya di bawah,” ungkap Eva.

Eva yang berprofesi sebagai guru di SMKN 2 Ponorogo semakin sedih melihat sekolahnya juga ikut kebanjiran. Air merusak beberapa unit komputer, peralatan kelas jahit dan boga, berkas, dan raport peserta didik yang sedianya akan dibagikan minggu ini.

Berita Terkait :  Guru Penggerak Gelar “Festival Panen Hasil Belajar”

Sejak subuh, Kang Bupati sebenarnya telah turun ke lokasi banjir untuk memantau situasi. Dengan menaiki perahu, ia secara langsung melihat kondisi banjir di Kelurahan Pakunden dan sekitarnya.

“Arus banjir dari hulu sungai sebelah timur, ditambah dari selatan, lalu malam hari sampai di kota. Untuk pengungsi kita siapkan kebutuhan seperti makanan, minuman, pakaian, dan lainnya. Terima kasih para relawan dan ormas yang dengan ikhlas memberikan bantuan,” ujar Sugiri.

Banjir tersebut diketahui memakan korban jiwa dua orang. Imam Suhada, warga Desa Jabung Ponorogo yang merupakan pengurus Panti Asuhan Amanah Hati berupaya menyelamatkan anak tenggelam.

Namun nahasnya, ia turut menjadi korban karena tersengat listrik ketika berpegangan tiang lampu. Anak yang tenggelam tersebut juga tak dapat diselamatkan.

Tidak hanya Pj Gubernur, tapi Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto juga menyusul datang di Ponorogo untuk memantau kondisi banjir. Ia mendatangi tempat pengungsian di Pendopo Agung dan Kelurahan Kepatihan.

“Saya mengucapkan rasa prihatin dari Bapak Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Memang di akhir Desember ini, banyak terjadi bencana. Di Jawa, rata – rata banjir dan tanah longsor. Bahkan ini prediksi BMKG menyebut bahwa masih akan terjadi hujan yang ekstrim,” ujar Letjen TNI Suharyanto.

Pemerintah tentu tidak tinggal diam. BNPB bersama stakeholder Jatim akan melakukan rapat koordinasi. Di Ponorogo, Bupati sudah menetapkan status tanggap darurat. Status itu akan memenuhi kebutuhan dasar logistik yang diperlukan. Selain itu akan ada logistik tambahan dari BNPB. [yan.gat]

Berita Terkait :  Pengajian Gus Iqdam Dianggap Kampanye Paslon, Bawaslu Kabupaten Blitar Berikan Surat Peringatan

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img