Surabaya, Bhirawa.
Kampanye Pertolongan Pertama pada Luka Psikologis (P3LP) diadakan oleh Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Kesehatan Jiwa berkerja sama dengan Institusi Pendidikan yang ada di Indonesia dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan mendorong peran serta Masyarakat.
Kegiatan Kampanye ini baru pertama kali diselenggarakan di Institusi Pendidikan oleh Dirjenkeswa Kemenkes RI, kegiatan Kampanye ini diselenggarakan di Surabaya dengan dihadiri oleh Dinas Kesehatan Surabaya, Puskesmas dan Institusi Pendidikan dari berbagai macam Program Studi Ilmu yang menaungi Kesehatan Jiwa diantaranya Fakultas Kedokteran, Fakultas Keperawatan, Fakultas Kebidanan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Psikologi, Fakultas Kedokteran Gigi yang ada di Surabaya.
Peserta undangan yang paling banyak adalah dari Universitas Airlangga dan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
Berbincang dengan perwakilan Persatuan Wilayah Nahdlatul Ulama Surabaya, Direktur Kesehatan Jiwa Kemenkes RI dr Imran Pambudi mengatakan, UNUSA merupakan Institusi Pendidikan yang memprioritaskan perhatiannya pada lingkungan Pondok Pesantren yang bergerak di bidang Kedokteran Pencegahan dan Kesehatan Pencegahan. “Sumbangsih usia produktif muda di Indonesia Sebagian besar berasal dari pondok pesantren maka dari itu penguatan Kesehatan jiwa harus diupayakan betul di lingkungan pondok pesantren” jelasnya.
Imran berharap penguatan tersebut dimulai dari deteksi dini skrining Kesehatan jiwa yang ada di pondok pesantren kemudian dari skrining tersebut apabila ditemukan luka-luka psikologis. “Diharapkan UNUSA dapat menjadi First Aider untuk menolong individu-individu yang memang membutuhkan pertolongan Kesehatan jiwa,” ujar Imran.
Kepedulian Dirjenkeswa terhadap Kesehatan yang ada di lingkungan pondok pesantren adalah dengan pemberian secara simbolis PIN First Aider kepada perwakilan Dosen dan Mahasiswa Institusi Pendidikan Universitas Nahdlatul Ulama yang diwakili oleh Fakultas Kedokteran dengan ranah keilmuan Kedokteran Pencegahan.
“Satu visi misi direktorat Kesehatan jiwa Kemenkes RI dapat terpenuhi dengan menyamakan arti sehat menurut WHO bahwa sesungguhnya sehat itu dimulai dari sehat jiwa atau mental secara individu dan sehat secara fisik atau secara lahir dalam satu tubuh manusia” tuturnya.[ren.ca]