28 C
Sidoarjo
Wednesday, January 15, 2025
spot_img

BKD Jatim Uji Kemampuan Pelamar CPNS Pakai Teknologi AI


Pemprov, Bhirawa
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim menguji kemampuan 103 pelamar CPNS Pemprov dengan menggunakan teknologi Artificial Intelegence (AI), Minggu (1/12).

Tes kemampuan ini merupakan seleksi tambahan untuk pelamar yang telah lolos Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) pada delapan formasi jabatan khusus.

Delapan formasi tersebut antara lain statisi ahli pertama, asisten statistisi terampil, pranata komputer ahli pertama, pranata komputer terampil, manggala informatika ahli pertama, pengembang teknologi pembelajaran ahli pertama, sandiman ahli pertama dan sandiman terampil.

Kepala BKD Jatim Indah Wahyuni menjelaskan, tes ini merupakan bagian dari Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) tambahan yang bobot nilainya 40 persen. Sedangkan 60 persen bobot nilai berikutnya ialah pada CAT SKB yang rencananya akan digelar awal Desember ini.

“BKD bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk menyelenggarakan tes ini dengan menggunakan teknologi AI,” ujar Yuyun, sapaan akrab Kepala BKD Jatim.

Yuyun memastikan, Pemprov Jatim merupakan satu-satunya instansi yang menggelar SKB Tambahan dengan menggunakan teknologi AI. Dengan teknologi AI,Yuyun memastikan tidak ada penilaian yang bersifat subjektif dari tim penguji dalam SKB tambahan. Sebab, setiap tahapan tugas yang dikerjakan oleh pelamar akan langsung dinilai oleh sistem dan diumumkan nilainya secara live streaming di chanel youtube BKD Jatim. Selain itu, akurasi penilaian juga akan semakin presisi dengan penggunaan teknologi AI.

Berita Terkait :  Pj Wali Kota Batu Ajak Warga Perhatikan Gizi Anak untuk Wujudkan Generasi Emas

“SKB tambahan ini kita lakukan untuk melihat secara langsung kemampuan mereka. Misalnya untuk pranata komputer, pelamar harus bisa menyelesaikan tugas codding dan membuat aplikasi berbasis website. Kemudian untuk formasi sandiman diberi tugas berupa membangun keamanan jaringan dan data,” jelas Yuyun.

Dari 103 pelamar di delapan formasi di atas, Yuyun mengungkapkan hanya akan diambil 48 orang yang lolos. Penetapannya akan dilakukan setelah penggabungan nilai SKB tambahan dan SKB CAT.

Seleksi tambahan ini berbeda dengan CAT yang bersifat teori, sebab peserta langsung diuji kemampuannya secara praktis. Hal itu pula yang membuat pelamar merasa lebih tertantang.

Seperti yang dialami salah satu pelamar CPNS Rizen Mohammad Fauzan yang hanya puas dengan nilai 49,83. Dalam SKB Tambahan formasi pranata komputer, pihaknya diminta untuk menyelesaikan tugas coding dan membuat aplikasi berbasis web secara langsung. Waktu yang diberikan selama dua jam.

“Saya selesai mengerjakan 1,5 jam. Tapi nggak tahu itu benar atau salah. Satu minggu saya persiapan untuk tes ini, dan memang sangat menantang,” pungkas dia.

Sementara itu, Ketua Tim Teknis ITS SKB Tambahan Dr Dwi Sunaryono menjelaskan, penerapan AI digunakan dalam membantu proses penilaian dari jawaban peserta Tes CPNS. Sehingga diharapkan mampu menghasilkan penilaian yang lebih akurat dan manusiawi dan tidak hanya didasarkan pada penggunaan kata kunci.

Berita Terkait :  Anggota DPD RI Kritisi Praktik Politik Uang Kian Vulgar di Pemilu

Mengenai cara kerjanya, dosen Departemen Teknik Informatika ITS tersebut memaparkan, AI bekerja dengan menilai jawaban peserta secara langsung tanpa adanya intervensi maupun pandangan subjektif pihak luar. Selain itu, teknologi ini menggunakan penilaian secara gradasi, yang selain kebenaran juga dinilai proses dari peserta.

“Hal ini dapat menjadi wacana baru bahwa jawaban tiap peserta dihargai di sini,” tutur Dwi.

Dalam mempersiapkan pemanfaatan teknologi AI tersebut, Dwi menjelaskan, pihaknya telah melakukan pengujian ratusan hingga ribuan kali untuk menghasilkan AI yang mampu menjadi penilai yang dapat dipercaya. Kurang lebih terdapat 10 dosen yang terlibat dalam mengembangkan dan melatih model AI tersebut selama kurang lebih empat bulan.

Pemanfaatan AI dalam proses penilaian jawaban ini sendiri sudah lama diimplementasikan di ITS sebelumnya dalam menilai jawaban ujian mahasiswa, khususnya di Departemen Teknik Informatika. Dengan dikembangkannya pemanfaatan AI di skala yang lebih luas, Dwi berharap agar AI ini dapat lebih banyak dimanfaatkan dalam kehidupan masyarakat sebagai alat bantu yang mempermudah sekaligus mempercepat berbagai bentuk aktivitas. [tam.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img