Surabaya, Bhirawa
PT. BPR Jatim (Perseroda) atau Bank UMKM Jawa Timur mendukung kebijakan hilirisasi dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) industri manufaktur. Caranya dengan menyediakan akses permodalan kepada Industri Kecil dan Menengah (IKM) sektor logam di Jawa Timur.
Pemimpin Bank UMKM Jatim Cabang Surabaya, Crissy Yuniarta Putra, mengungkapkan pihaknya siap bekerja sama dalam skema tripartit antara industri besar, pengusaha IKM logam, dan perbankan. “Kerja sama ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan sektor logam di Jatim agar dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian lokal dan nasional,” terangnya saat berada dalam diskusi ‘Fasilitasi Kemitraan IKM Logam dengan Perusahaan Besar’, Kamis (28/11).
Adapun narasumber yang hadir dalam diskusi tersebut adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis Industri Logam dan Perekayasaan Sidoarjo Ria Trianamiki, Divisi Logistik PT Inka Sigit Budi Utomo, Supervisor PT Rekaindo Global Jasa Mohamad Afdif Asari, dan Konsultan Industri Wawan Widiatmoko. Belasan pengusaha IKM Logam di Jawa Timur juga hadir dalam diskusi.
Saat ini, Bank UMKM Jatim telah memiliki mitra binaan IKM logam di beberapa wilayah Jawa Timur, seperti Pasuruan dan Sidoarjo. Mitra binaan ini bergerak dalam pengolahan logam menjadi bahan baku industri besar, usaha las, hingga pembuatan peralatan rumah tangga dari logam.
Dengan pengalaman tersebut, Bank UMKM Jatim siap membantu lebih banyak IKM logam lainnya di Jatim untuk mengembangkan usahanya agar dapat terserap ke industri manufaktur.
Crissy menilai bahwa dampak kebijakan TKDN sangat luar biasa bagi IKM, karena mereka dapat lebih mudah terintegrasi dengan industri besar. Namun, IKM logam harus siap dari segi sistem manufaktur, mekanisme pekerjaan, dan aspek administrasi serta keuangan.
“Mengingat volume pekerjaan yang besar, IKM perlu memperkuat kemampuan manajerial dan keuangannya untuk dapat memenuhi permintaan pasar yang semakin tinggi,” jelas Crissy.
Sementara itu, untuk membantu IKM dalam hal ini, Bank UMKM Jatim bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur (Disperindag Jatim) dan UPT Logam, untuk memperkuat sisi administrasi dan keuangan IKM logam.
Dalam hal keuangan, Bank UMKM Jatim siap memberikan solusi permodalan yang sesuai dengan kebutuhan usaha, agar IKM dapat berkembang dan berdaya saing di pasar global.
Crissy menjelaskan Bank UMKM Jatim menawarkan berbagai skema pembiayaan dengan bunga ringan untuk mendukung IKM logam. Misalnya dengan Program Kredit Usaha Rakyat (Prokesra) dengan bunga 3% pa, Dagulir dengan bunga 4% pa, Kredit Kusuma, dan lain sebagainya.
Selain itu, Cissy mengatakan bank juga siap menjembatani kemitraan antara IKM logam dengan industri besar. Salah satunya adalah penjajakan kerja sama dengan PT Industri Kereta Api dan PT Rekaindo Global Jasa untuk bahan baku industry kereta api.
Dukungan Bank UMKM Jatim ini sejalan dengan kebijakan TKDN yang dicanangkan oleh pemerintah untuk meningkatkan kandungan dalam negeri pada barang dan jasa. Kebijakan TKDN memberikan peluang signifikan bagi IKM logam untuk mengembangkan produk-produk dalam negeri yang berkualitas dan bersaing di pasar industri manufaktur.
Dengan adanya kebijakan ini, produk-produk logam buatan IKM diharapkan dapat menggantikan produk impor dan memenuhi kebutuhan bahan baku untuk sektor manufaktur dalam negeri.
UPT Logam Disperindag Jatim juga terus mengupayakan agar IKM logam di Jawa Timur dapat memasok bahan baku untuk industri manufaktur, seperti baut, mur, engsel, dan komponen logam lainnya. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor dan mendorong kemandirian industri dalam negeri.
Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, perbankan, dan industri besar, diharapkan sektor IKM logam di Jawa Timur dapat semakin berkembang dan berperan lebih besar dalam mendukung kebijakan hilirisasi dan TKDN, serta memperkuat ekonomi daerah. “Kami siap menjadi mitra strategis untuk mewujudkan kebijakan tersebut,” pungkas Crissy. [riq]