26 C
Sidoarjo
Thursday, November 28, 2024
spot_img

BLDF Ajak dan Kenalkan Generasi Muda untuk Lestarikan Cagar Budaya

“Saya tidak menyangka ternyata banyak anak-anak muda yang begitu semangat dan antusias mengikuti program BLDF dan bergabung dalam gerakan berbasis digital Siap Darling (Siap Sadar Lingkungan) ini untuk melestarikan peninggalan bersejarah dengan melakukan penanaman bibit pohon. Semoga ini bisa menjadi kesadaran bersama bagi generasi muda dalam melestarikan cagar budaya,” kata Habibi Bastian, mahasiswa Universitas Negeri Malang (UNM).

Oleh:
Achmad Tauriq Imani, Harian Bhirawa

“Jika bumi adalah Ibu, maka pohon adalah anak tercintanya”, begitulah Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) memandang pepohonan. Memupuknya untuk berkembang baik, memeliharanya agar kuat penuh manfaat. Melestarikannya agar tegak bertahan dan menyebar kebaikan.

Dengan misi menanam pohon untuk menjaga kelestarian lingkungan, Djarum Trees For Life yang berada di bawah naungan Djarum Foundation telah terbentuk pada 1979. Diawali dengan penghijauan di kota Kudus, yang kini telah menanam lebih dari 2,3 juta pohon.

Bahkan sebuah pusat pembibitan tanaman juga dirikan untuk mendukung program penanaman trembesi, konservasi di sekitar pantai dan juga konservasi hutan. Berbagai program juga telah dijalankan berkesinambungan dan saling melengkapi, demi masa depan lingkungan yang lebih baik.

Menurut Habibi yang juga kebetulan mengambil Prodi Pendidikan Sejarah ini, bahwa penanaman ini sudah sesuai dengan yang dipelajarinya di kampus. “Siapa lagi yang akan peduli dalam melestarikan cagar budaya ini kalau bukan kita ini sebagai generasi muda, namun hal itu juga dibutuhkan peran serta dari pihak lain seperti BLDF,” ujar anggota Darling Squad.

Apalagi Cagar Budaya merupakan warisan budaya yang bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama dan kebudayaan melalui proses penetapan.

Menurut Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Provinsi Jawa Timur, Endah Budi Haryani menjelaskan kawasan Cagar Budaya Nasional telah merefleksikan jati diri bangsa, yang sejak zaman nenek moyang, hidup dalam keselarasan.

“Bahkan pada masa itu, ada prasasti peninggalan Kerajaan Majapahit yang menggambarkan perintah raja untuk menjaga dan melestarikan alam. Dan hal ini masih relevan untuk diteladani dan dipraktikkan, terlebih oleh generasi muda saat ini yang menjadi pewaris bumi. Aksi penanaman di Trowulan menjadi salah satu bentuk kepedulian yang dapat menginspirasi dan menggerakkan kaum muda saat dilakukan,” jelasnya.

Berita Terkait :  Polres Gresik Gelar Aksi Donor Darah Semarakkan HUT ke-73 Humas Polri

Endah menyampaikan terima kasih kepada Bakti Lingkungan Djarum Foundation, teman-teman dari BLDF yang menurutnya sungguh luar biasa. “Padahal awalnya saya sangat ragu ketika disekitar Candi yang ada di Jawa Timur ini akan di tanami bibit pohon dan ternyata itu benar terwujud,” katanya.

Endah berharap BLDF dapat melestarikan seluruh cagar budaya yang berupa Candi di seluruh Jawa Timur dengan menanam bibit pohon. “Supaya cagar budaya ini tetap terjaga dan menginspirasi para generasi muda supaya berperan aktif meningkatkan kepedulian terhadap pelestarian alam termasuk situs warisan sejarah melalui kegiatan Siap Darling,” paparnya.

10,500 Mahasiswa Siap Sadar Lingkungan
Adapun inisiatif penanaman pohon di situs bersejarah sebagai bagian dari program Candi Darling sudah dilaksanakan BLDF sejak 2019 dengan menjangkau sejumlah wilayah di Pulau Jawa dan Sumatra.

Hingga Agustus 2024, terdapat 6 kawasan dan 12 candi yang telah dihijaukan yaitu Candi Prambanan, Candi Situs Ratu Boko & Idjo, Candi Gedung Songo, Candi Sambisari, Candi Barong, Candi Banyunibo, Candi Dieng, Candi Muarajambi, dengan melibatkan 1,132 mahasiswa dari 137 universitas di 81 kota/kabupaten di Indonesia.

Director Communications Djarum Foundation, Mutiara Diah Asmara menyampaikan bahwa saat ini sudah ada 11 kawasan candi yang sudah BLDF tanam bibit pohon. “Penting sekali menjaga ekosistem pelestarian alam dan sejarah bangsa dengan melibatkan generasi muda melalui gerakan Siap Darling atau Siap Sadar Lingkungan berbasis digital yang terus konsisten menyuarakan konten-konten positif peduli lingkungan melalui kanal-kanal sosial media serta aksi nyata,” jelasnya.

Menurut Mutiara terdapat lima pilar bakti di dalam Djarum Foundation. Meliputi bakti sosial, bakti olahraga, bakti lingkungan, bakti pendidikan, dan bakti budaya. Bakti Lingkungan Djarum Foundation berdiri sejak 1979 ini sudah berhasil menanam lebih dari 2,3 juta pohon dengan potensi serapan karbon 28,5 ton perpohon/tahun yang ditanam di jalur Pantura, tol trans Jawa, tol trans Sumatera dengan panjang mencapai 3.300 kilometer.

Berita Terkait :  Polrestabes Surabaya Amankan Tersangka Pelecehan Siswi SMP

BLDF juga telah menanam mangrove di sepanjang pesisir pantai utara dan selatan. Total lebih dari 1,1 juta bibit mangrove yang sudah ditanam dengan melibatkan generasi muda, yaitu gerakan siap darling (siap sadar lingkungan).

“Sejak 2019 Bakti Lingkungan Djarum Foundation meluncurkan Siap Darling yang merupakan gerakan generasi muda berbasis digital sebagai kanal komunikasi dalam melakukan berbagai aksi nyata secara konsisten. Salah satunya melalui aksi penghijauan dan literasi terkait lingkungan di berbagai kawasan candi di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta serta Jambi,” ujarnya.

Dari 5 tahun yang lalu lahirlah Siap Sadar Lingkungan yaitu partisipasi dan kolaborasi digital bersama generasi anak muda yang merupakan suatu gerakan yang melakukan penghijauan di situs-situs bangunan bersejarah di Indonesia.

“Saat ini, sudah lebih dari 10.500 mahasiswa di 250 kampus dan 170 kota yang tergabung dalam Siap Darling dan telah menanam lebih dari 100 ribu pohon semak berbunga di 10 kawasan situs bersejarah serta 12 Candi di Jawa dan Sumatera. Kami menyadari bahwa perjalanan masih panjang dan betapa besar peran kita untuk membangun Indonesia jadi lebih baik,” tegasnya.

Mutiara berharap kegiatan Siap Sadar Lingkungan ini bisa menjadi refleksi diri, meningkatkan motivasi, inspirasi untuk menghijaukan situs sejarah bangsa secara berkelanjutan. “Jadi kalau mau berjalan cepat berjalan sendiri, tapi kalau mau berjalan jauh ayo kita bersama-sama,” pungkasnya.

Hadirkan Tayangan Serial Web
Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) terus mengedukasi dan mensosialisasikan kepedulian terhadap lingkungan dengan melibatkan para generasi muda salah satunya dengan meluncurkan serial web.

“Sejak 2020, BLDF secara berkala meluncurkan serial web sebagai bentuk komunikasi kreatif dalam menyampaikan isu lingkungan. Kami menyasar anak muda agar amplifikasi informasi juga dapat berlangsung cepat dan menjangkau audiens yang lebih besar, karena secara demografi kita saat ini juga didominasi oleh generasi muda. Dari tahun ke tahun kami mendapatkan apresiasi positif atas tayangan serial web yang kami hadirkan, dan harapannya ‘Kami Memohon’ juga akan mampu memantik kesadaran generasi muda akan isu-isu pelestarian lebih besar lagi,” harap Mutiara.

Berita Terkait :  Ajarkan Cinta Budaya, Dindik Gelar Lomba Panembrama

Maka, setiap tahunnya Siap Darling meluncurkan serial web “Prince Darling” (2020), “Jumpa” (2022), “Healing Trip” (2022), dan “Pusaka” (2023) ini yang sudah ditonton 17,5 juta viewers. “Dan ini membuat kami merasa bahwa sangat efektif cara-cara seperti ini. Karena bagaimanapun juga konten edukasi lingkungan dalam bentuk film ini jadi salah satu cara untuk menjangkau generasi muda,” imbuhnya.

Di tahun 2024, BLDF kembali meluncurkan serial web ‘Kami Memohon’ yang tayang mulai 21 September 2024 kemarin, di akun YouTube Siap Darling (https://www.youtube.com/c/Siapdarling).

“Kami Memohon” yang diluncurkan di Jendela Bali Restaurant, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park, Bali. Disutradarai oleh Achmad Romie dan menampilkan Amara Shopie, Ayya Renita, Mamang Osa, Arnold Leonard serta Dian Dipa Candra (Candil ex-Serieus) menceritakan tentang empat mahasiswa, Morgan, Lestari, Asri, dan Witan yang melakukan Praktik Bakti Lingkungan (PBL) di Desa Mohon Asri. Mereka mengalami serangkaian hal misterius, terutama setelah melakukan hal-hal tidak bertanggung jawab ke pepohonan di kampung tersebut.

Dalam misi membatalkan karma yang diterima, keempatnya justru mendapat pelajaran berharga untuk lebih peduli pada lingkungan.

“Kami yakin dan percaya, bagaimanapun juga generasi muda menjadi kunci untuk estafet pewaris bumi yang mampu menggerakan kegiatan yang peduli lingkungan. Kesadaran ini tentunya harus terus diperbarui dan begitulah yang dilakukan terkait dengan serial web ini,” tandasnya.

Dalam serial web ‘Kami Memohon, menurut Mutiara BLDF menyoroti pentingnya aksi pelestarian tanaman khususnya pohon-pohon yang berdaya serap tinggi. “Sejak kecil, saya rasa kita semua sudah diajarkan tentang pepohonan. Namun, mungkin kita lupa bahwa merawat pohon itu harus seperti organisme lainnya. Artinya kami ingin mengajak semua generasi muda mulai mendengarkan suara-suara pepohonan,” tuturnya.

Dengan menonton serial web ‘Kami Memohon’, diharapkan memiliki kepekaan untuk menempatkan diri kita sebagai manusia, kemudian juga berada diposisi mereka apabila kita menjadi pepohonan, dan melakukan aksi-aksi untuk pelestarian pepohonan.

“Semoga peluncuran serial web ini bisa menjadi reflesi diri dan memberikan semangat, motivasi pembelajaran dan mendorong konten-konten positif di era yang banjir informasi saat ini,” pungkas Mutiara. [*]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img