26 C
Sidoarjo
Thursday, November 28, 2024
spot_img

20 Tahun Mengabdi jadi Guru BK, Aries Agung Paewai Beri Apresiasi Khusus


Siti Ainiyah, Guru BK Berprestasi di Tengah Keterbatasan Hidup
Oleh:
Diana Rahmatus S, Surabaya

Mengabdi selama 20 tahun sebagai guru Bimbingan Konseling (BK), tak membuat Siti Ainiyah Hariz jenuh. Justru selama pengabdiannya, ia terus memacu diri dengan mengikuti berbagai kompetisi hingga mengantarkannya menjadi Guru berprestasi. Atas dedikasi dan semangat juangnya ini, guru BK SMAN 2 Surabaya mendapat apresiasi dari Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai.

Senin siang (25/11) dalam peringatan Hari Guru Nasional (HGN), Aini ditemani kedua putranya Ahmad Nafis Shofar dan Ebiet AL-Ghaffar yang duduk di bangku kelas 12 dan 11 SMAN 2 Surabaya, menerima undangan Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai. Selama satu jam, Aini menceritakan suka dukanya menjadi seorang guru yang telah mengabdi selama 20 tahun. Tak hanya itu, perjuangan Aini dalam memberikan pendidikan yang layak untuk ke empat anaknya di tengah keterbatasan hidup pun diacungi jempol oleh Aries.

Pasalnya, suami Aini sudah sejak lama mengalami stroke. Hal inilah yang menjadikan guru kelahiran Sumenep, 28 April 1977 sebagai tulang punggung keluarga. Kendati begitu, ia tak pernah mengeluh. Sebaliknya, justru membuat dia terpacu untuk terus mengasah kompetensi dan mengukir prestasi diberbagai kesempatan.

Semangat ini lain yang membuat Aries memberikan apresiasi khusus kepada Siti Ainiyah Hariz.

Usai menerima Aini di ruang humas Dindik Jatim, laki-laki kelahiran Makassar ini mengucapkan terimakasih atas kinerja dan prestasi Aini di tengah keterbatasan hidupnya.

Berita Terkait :  Rencana UN Digelar Kembali, Mendikdasmen Diharapkan Pertimbangkan Lagi

Aini menurut Aries mempunyai komitmen tinggi dalam pendidikan. Ini dibuktikan selama menjadi guru BK dan prestasi yang terus diukir untuk mencerdaskan kehidupan para siswanya. Lebih lagi, peran guru BK ini cukup berat. Karena berkaitan dengan menemukan bakat dan memetakan karier siswa. Hal tersebut, kata Aries, menjadi tugas berat dan tantangan bagi guru BK.

“Guru BK ini kompleksitasnya tinggi. Dulu inputan siswanya anak cerdas-cerdas karena pakek sistem nilai, sekrang ada zonasi tentu problemnya lebih banyak dengan tipe karakter yang beragam. Ini tantangan yang luar biasa di SMAN 2 Surabaya,” ucap Aries.

Masih dalam peringatan HGN, Aries mengatakan jika masih banyak data yang menyatakan banyak guru berprestasi, berbakat dan motivasi tinggi masih jauh dari kata sejahtera. Apalagi jika hidup di perkotaan yang biaya ekonomi dan kebutuhan cukup tinggi dengan menghidupi sejumlah anak yang banyak.

“Mereka juga membutuhkan anggaran cukup banyak. Meskipun gajinya PNS. Tapikan ada kebutuhan lain yang harus tercukupi. Beda jika tinggalnya di pinggiran kota, didaerah. Ini kan masih terjangkau,” ucap Aries.

Pj Wali Kota Batu ini juga menambahkan apresiasi ini sekaligus membuka mata insan pendidikan dan seluruh stakeholder untuk memberikan perhatian lebih kepada para guru yang sangat berjasa dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan perhatian yang diberikan pemerintah dan para pemangku pendidikan, Aries meyakini para guru akan survive dan mampu meningkatkan kualitasnya di tengah berbagai tantangan ekonomi dan arus teknologi.

Berita Terkait :  PG Asembagus Situbondo Komitmen Tuntaskan Penanganan Abu Giling Tebu

“Kami berharap bu Aini tetap menjadi guru teladan, memotivasi dan membimbing anak-anak kita. Tetap punya semangar karena pengabdian bagian dari ikhtiar dan mudah-mudahan diangkat derajatnya,” harap Aries.

Sementara itu, dikatakan Aini mengabdi sebagai guru BK selama 20 tahun tentu ada banyak tantangan dan suka dukanya. Tantangan itu salah satunya, bagaimana melakukan inovasi dan strategi dalam memetakan potensi siswa yang harus diketahui benar, apa yang diinginkan dan diwujudkan.

“Ini siswa yang harus dimengerti dan orangtua harus sepaham,” kata penerima penghargaan Innovator Career Strategic yang diselenggarakan oleh Agency Pendidikan Tinggi Malaysia.

Sebab, persoalan jenjang karies siswa dinilai Aini pasti banyak campur tangan orangtua. Bukan didasarkan pada potensi dan bakat anak. Pilihan orangtua, imbuh dia, tak lepas dari hasil akademik siswa. Padahal bakat lain yang tidak dilihat oleh orangtua justru berpotensi.

“Kalau bicara akademik saja ini tidak mungkin. Tidak mungkin anak bisa menguasai seluruh akademik. Karena mereka bagian dari Multiple intelligence,” terangnya.

Atas perhatian yang diberikan Kadindik Jatim ini, Sekretaris MGBK SMA Kota Surabaya ini menyampaikan rasa harunya dan doa terbaik untuk kemajuan pendidikan Indonesia. Terutama keberkahan bagi Kepala Dinas Pendidikan dan insan yang telah memberikan perhatian lebih untuk kebaikan para guru yang berperan penting mencerdaskan pendidikan. [fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img