26 C
Sidoarjo
Thursday, November 28, 2024
spot_img

UB Tambah Empat Profesor Lintas Displin Ilmu


Kota Malang, Bhirawa
Universitas Brawijaya (UB) Malang menambah empat profesor dari lintas disipilin ilmu. Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Peternakan, dan Fakultas Ilmu Administrasi. Empat profesor ini, dikukuhkan di gedung Samantha Krida, Kamis (28/11) kemarin.

Keempatnya, Prof Dr Afifah Kusumadara SH LLM SJD (FH) yang merupakan professor aktif ke 210, Profesor Ir Agus Suharyanto MEng PhD, professor ke 211; Prof Dr Herly Evanuarini SPt MP. Merupakan professor aktif ke 213 dan Dr Irwan Noor MA yang merupakan professor aktif ke 214 di UB.

Prof Afifah Kusumadara SH LLM SJD, dalam orasinya mengemukakan Model P3P (Pilihan Pengadilan Para Pihak) untuk Selesaikan Sengketa berdasar Pilihan Pengadilan. Model P3Pini membahas ‘penyelesaian sengketa perdata internasional berdasarkan pilihan pengadilan para pihak’.

“Model penyelesaian sengketa ini adalah model yang sesuai dengan prinsip kebebasan berkontrak yang memberikan hak kepada para pihak dalam kontrak untuk membuat ketentuan sendiri bagi mereka, termasuk ketentuan penyelesaian sengketanya,” ujar Prof Afifah’

Menurut Profesor aktif ke 9 di Fakultas Hukum ini, P3P termasuk baru karena hukum Indonesia tidak mengatur tentang kewenangan pengadilan asing yang sering dipilih para pihak dalam kontrak internasional.

“Hal ini tidak diatur dalam peraturan perundangan Indonesia, karena Kitab Undang-undang Hukum Acara Perdata lebih mengutamakan prinsip penggugat menggugat di tempat tergugat, daripada di pengadilan yang dipilih para pihak. Oleh karena itu, model yang ditawarkan disini akan dapat menciptakan kepastian hukum dan memberikan penyelesaian sengketa yang efisien untuk menarik investor asing serta menaikkan peringkat Business Ready Indonesia,” tegasnya.

Berita Terkait :  Kodim Jajaran Korem 084/BJ Sukses Amankan Gelaran Kunker Presiden RI

Sedangkan Prof Ir Agus Suharyanto MEng PhD berbicara soal perubahan iklam, dengan Model Hietograf-Hidrograf Banjir Berdasarkan Perubahan Iklim. Dikatakan Profesor aktif ke 29 di Fakultas Teknik ini, salah satu yang paling dirasakan ialah pemanasan global yang akhir-akhir ini berubah menjadi pendidihan global (global boiling).

“Perubahan suhu permukaan bumi ini diakibatkan oleh penurunan vegetasi yang menutupi permukaan bumi. Perubahan suhu akan mempengaruhi perubahan karakteristik hujan yang terjadi. Perubahan karakeristik hujan akan mempengaruhi karakteristik aliran air pemukaan,” ungkapnya.

Model Hietograf-Hidrograf Banjir menurut Agusi dibuat agar perubahan suhu permukaan lahan dapat dievaluasi dengan cepat, akurat, dan murah dengan citra satelit penginderaan jauh.

“Dengan demikian keunggulan dari model yang dibuat adalah dapat mengestimasi perubahan debit aliran air permukaan akibat hujan yang dipengaruhi oleh kenaikan suhu permukaan lahan atau dapat dikatakan akibat dari perubahan iklim dengan cepat, akurat, dan murah. Namun kelemahan dari model yang telah dibangun ialah data citra satelit tergantung dari tutupan awan yang ada, sehingga gangguan tutupan awan sangat mempengaruhi ketelitian analisis suhu permukaan lahan,” tandasnya.

Sementara itu, Prof Dr Drs Irwan Noor MA sebagai Profesor aktif ke 12 di Fakultas Ilmu Administrasi melihat kearifan lokal dan spiritual yang terpadu pada kerangka konseptual WISH (Wisdom, Innovation, Sustainability, Harmony) dipandang tepat sebagai landasan moral dan etika pada pengambilan keputusan pemerintahan lokal. Ia menganggap nilai lokal ini lebih berkelanjutan dibanding jika mengandalkan solusi yang hanya bersifat universal dan berbasis teknologi semata.

Berita Terkait :  Gandeng Kampus ITN Malang, Pemdes Sukorejo Bangun Gedung Ketahanan Pangan

“WISH Model (Wisdom, Innovation, Sustainability, Harmony) adalah kerangka konseptual inovatif yang dikembangkan sebagai respons terhadap kebutuhan sistem pemerintahan. Model ini mengakar pada nilai-nilai lokal namun tetap adaptif terhadap modernisasi dan menawarkan pendekatan sistematis untuk mengintegrasikan kearifan lokal serta spiritualitas dengan inovasi teknologi,” paparnya.

Sedangkan Prof Dr Herly Evanuarini SPt MP yang mengajukan Mayonnaise kandungan lemak rendah, emulsi stabil, sebagai pangan fungsional dengan SILOFA. Kajian ini menjadi sangat menarik, karena selain menyangkut kesehatan, juga mestimulan pergerakan perekonomina rakyat dan sirkular.

“Inovasi teknologi emulsi pangan penting dilakukan sebagai upaya memenuhi permintaan pangan sehat. Silofa sebagai teknologi emulsi low fat mayonnaise berbasis penggunaan limbah agroindustri sebagai penstabil alami, memberikan solusi dalam menciptakan produk olahan hasil ternak fungsional dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal,” terang Prof Herly.

Dikatakan Profesor dalam Bidang Ilmu Teknologi Pengolahan Hasil Ternak pada Fakultas Peternakan ini, tantangan teknologi emulsi saat ini adalah untuk menghasilkan mayonnaise rendah lemak yang memiliki karakteristik fisikokimia yang stabil, kualitas sensori yang baik, dan menyehatkan.

“Keunggulan dari teknologi emulsi ini menghasilkan produk mayonnaise yang mempunyai kandungan lemak rendah, emulsi stabil, dan berperan sebagai pangan fungsional, namun kelemahan teknologi emulsi ini adalah diperlukan reformulasi yang tepat agar produk memiliki karakteristik seperti produk full fat mayonnaise,” urainya. [mut.fen]

Berita Terkait :  KONI Gresik Pasang Target Masuk 5 Besar Pada Porprov Jatim 2025 Mendatang

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img