Kota Madiun, Bhirawa.
Pemerintah Kota Madiun melalui Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pembangunan Daerah (Bapelitbangda) telah merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045. Arah kebijakan dan pembangunan hingga 20 tahun ke depan itupun mengusung visi terwujudnya Madiun Maju Mendunia.
Kepala Bapelitbangda Kota Madiun Suwarno menuturkan, gambaran RPJPD Kota Madiun telah tercantum dalam Perda 14 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2025-2045. Adapun visi Madiun Maju Mendunia merupakan target untuk mencapai Kota Madiun yang berinovasi, berbudaya, dan berkelanjutan. ”Siapa pun nanti pemimpin atau wali kotanya, target RPJPD seperti ini,” ucap Suwarno dalam paparan RPJPD di kantornya, Jumat (15/11).
Ia menjelaskan bahwa untuk mencapai visi tersebut Pemkot Madiun telah menjabarkan sejumlah misi. Di antaranya, mewujudkan transformasi sosial melalui pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing global. Kemudian, mewujudkan transformasi ekonomi daerah, pembangunan ekonomi inklusif berbasis kewilayahan yang merata, berkeadilan, dan berkelanjutan. Serta, mewujudkan transformasi tata kelola pemerintahan yang berbasis world class government.
Untuk dapat mewujudkan visi-misi tersebut, akan diberlakukan periodisasi tiap lima tahunan hingga 20 tahun ke depan. Pada periode pertama atau 2025-2029, fokus pada penguatan pondasi transformasi Kota Madiun. Kemudian, periode kedua (2030-2034) fokus pada akselerasi transformasi Kota Madiun. Periode ketiga (2035-2039) masuk dalam ekspansi Kota Madiun yang semakin mendunia. Selanjutnya, di periode keempat (2040-2045) merupakan perwujudan Kota Madiun sejahtera.
”Tentunya, RPJPD ini juga sebagai upaya Pemkot Madiun mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045. Yakni, NKRI yang Berdaulat, Maju dan Berkelanjutan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Suwarno menyebut pendapatan per kapita menjadi salah satu parameter menuju visi mendunia. Untuk mewujudkan itu, produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita ditarget setara dengan negara maju di angka Rp 178,92 juta pada 2045 mendatang.
Mengacu tingkat pertumbuhan ekonomi di Kota Madiun sebesar 5,8 persen, Suwarno pun optimis bahwa target tersebut dapat tercapai. ”Kalau presiden menarget pertumbuhan ekonomi untuk Indonesia Emas di angka 8 persen, Kota Madiun sudah 5,8 persen. Tinggal beberapa poin yang nantinya kita bedah dalam beberapa sektor PDRB untuk kita genjot,” imbuhnya.
Suwarno mengatakan, ada 17 sektor PDRB di Kota Madiun. Namun, terdapat tiga core business yang memiliki andil PDRB terbesar di atas 10 persen. Yakni, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan persewaan mobil dan sepeda motor dengan sumbangsih 23,84 persen. Lalu, sektor informasi dan komunikasi (19,44 persen) dan sektor industri pengolahan (14,37 persen).
‘Kalau itu (core business) kita genjot insya Allah tercapai. Ketika ada investor masuk, pemkot pasti akan memfasilitasi penuh,” tegasnya.
Tak hanya RPJPD 20 tahun ke depan, dalam kesempatan tersebut Suwarno juga menyampaikan hasil evaluasi terhadap RPJPD 2005-2025. Sejumlah indikator kinerja makro mengalami tren kenaikan sejak awal periode perencanaan hingga tahun berjalan 2023.
Di antaranya seperti indeks pembangunan manusia (IPM) yang naik dari 73,88 persen menjadi 83,71 persen. Kemudian, tingkat kemiskinan dari 9,11 persen turun menjadi 4,74 persen, dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari 12,26 turun menjadi 5,85 persen. ”Angka-angka ini linier dengan data BPS (Badan Pusat Statistik, red). Kita menerjunkan banyak surveyor untuk memotret lebih dalam by name by address,” pungkasnya. [dar.wwn]