26 C
Sidoarjo
Friday, November 22, 2024
spot_img

Fenomena Judol bagi Anak Indonesia, Dosen Ubaya Jelaskan Faktor Psikologisnya


Surabaya, Bhirawa
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya), Dr Nadia Sutanto SPsi MPsi menjabarkan, faktor risiko dan gambaran psikologis ketika anak-anak terjerat judi online. Perkembangan Judi Online (Judol) di Indonesia telah mencapai titik yang mengkhawatirkan, terutama dengan semakin banyaknya anak – anak terjerat.

Menurut Nadia, faktor anak – anak yang terjerat Judol kemungkinan bisa dari adanya pemahaman dari keluarga tentang sulitnya mencari uang. Anak – anak akan berusaha membuktikan bahwa mereka bisa mendapatkan uang, salah satunya dari judi online. Bisa juga punya motivasi untuk aktualisasi diri. Memperlihatkan punya banyak uang di hadapan keluarga.

Nadia menjelaskan, usia anak – anak rentan kecanduan judi online karena mereka sedang dalam fase prinsip kesenangan. Prinsip kesenangan adalah suatu kondisi dimana seorang anak akan mewujudkan segala sesuatu yang diinginkan.

“Judol menggiurkan karena menjanjikan uang lebih banyak dibandingkan investasi mereka. Hal ini secara impulsif memunculkan harapan akan terwujudnya kesenangan mereka jika mendapatkan keuntungan dari transaksi yang dilakukan,” jelasnya.

Judi berkaitan dengan teori kemungkinan, anak-anak yang pernah merasakan menang, mereka akan mengingat rasa senang itu, sehingga terjadi kalah, mereka akan mencoba lagi dan lagi untuk menang.

Nadia menambahkan, untuk penanganan yang dapat dilakukan oleh orang tua atau orang sekitar adalah memberikan edukasi mengenai makna uang, anak-anak belum memiliki kontrol diri yang baik, sehingga memerlukan pendampingan orang tua.

Berita Terkait :  Sambut Peserta Pimnas 37, Pj Gubernur Jatim Komitmen Dukung Perguruan Tinggi di Berbagai Aspek

“Sebagai orang tua harus diskusikan bahwa uang adalah alat tukar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Menjelaskan keadaan orang tua yang sedang kesulitan ekonomi itu perlu. Tetapi juga dijelaskan bahwa harus ada usaha, kompetensi, dan skill yang tepat untuk mendapatkan uang agar bisa memenuhi tuntutan kebutuhan,” imbuh Nadia.

Anak-anak sudah terlanjur kecanduan judi online, Nadia menyarankan segera mengatasinya, termasuk mencari pertolongan profesional. Jika terjadi pembiaran, dapat membawa anak-anak ke arah adiksi. Jika sudah tergolong adiksi, penanganan dengan pendekatan holistik (biologis, psikologis, dan sosial) harus dilakukan secara berkelanjutan guna mengantisipasi atau mengatasi dampak adiktif yang terjadi. [ren.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img