Kabag Prokopim Sumenep, Hilmi.
Sumenep, Bhirawa.
Momentum 10 November yang dicatat sebagai Hari Pahlawan, banyak pihak yang memperingatinya dengan berbagai tindakan. Mulai dari upacara disejumlah tempat hingga melakukan refleksi terkait jasa para pahlawan terdahulu.
Kepala Bagian Protokol dan Koordinasi Pimpinan (Prokopim) Setkab Sumenep, Hilmi menyampaikan, perjuangan anak bangsa di masa kini tentunya berbeda dengan masa lalu. Jika para pahlawan harus bertaruh jiwa dan raga dalam merebut kemerdekaan, namun, di era digitalisasi seperti sekarang ini, para pemuda harus bertanggung jawab mempertahankan kemerdekaan dengan cara mempersempit munculnya informasi yang akan merongrong keutuhan NKRI. “Saat ini, informasi bohong bebas bertebaran di dunia Maya. Ini tanggung jawab para penerus bangsa untuk mempersempitnya,” kata Hilmi, Minggu (10/11).
Menurutnya, dengan mempersempit geraknya informasi yang membahayakan tersebut, para penerus bangsa yang hidup dimasa kini, sama dengan melanjutkan perjuangan para pahlawan yang telah gigir di masa lalu. Melanjutkan perjuangan, bukan berarti melakukan tindakan yang sama, tapi melakukan tindakan yang sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini. “Melanjutkan perjuangan para pahlawan itu tidak harus membawa senjata di Medan perang, karena situasinya saat ini beda dengan dulu,” ucapnya.
Ia mengajak, para generasi muda saat ini melanjutkan perjuangan para pahlawan. Sebab, perjuangan tersebut masih belum berakhir. Jika ada hal-hal yang sekiranya baik, perlu didukung untuk dilanjutkan dan jika ada yang perlu diperbaiki, hal itu merupakan tanggung jawab bersama. “Lanjutkan perjuangan. Jika ada yang perlu diperbaiki, mari lakukan bersama-sama tanpa melihat golongan tertentu,” tukasnya. (sul.hel).