Surabaya, Bhirawa
Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menggelar acara rapat terbuka senat akademik pengukuhan 9 Guru Besar yang dilaksanakan di Gedung Sawunggaling, Surabaya.
Pengukuhan guru besar oleh 5 Fakultas di antaranya Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) dengan 3 guru besar, Fakultas Teknik (FT) dengan 2 guru besar, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) 2 guru besar, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 1 guru besar dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) 1 guru besar.
Rektor Unesa, Prof Dr Nurhasan, M Kes, menjelaskan bahwa pengukuhan guru besar sangat penting dalam peningkatan mutu akademisi pendidikan yang ada di Unesa, di era global saat ini yang menuntut setiap orang untuk dapat beradaptasi dengan cepat.
“Keberadaan guru besar ini akan memotivasi mahasiswa dan dosen muda untuk mempersiapkan diri dengan baik di tengah ketidak pastian global saat ini,” jelasnya.
Lanjut Prof Nurhasan, mengatakan saat ini Unesa memiliki 178 guru besar, jumlah tersebut masih terbilang kurang jika dibandingkan dengan jumlah sumber daya manusia (SDM) di Unesa yang mencapai 1.400 orang.
“Jumlah saat ini masih kurang ya, jika dibandingkan dengan SDM yang ada di Unesa, Hal itu menunjukan untuk menjadi guru besar itu tidak lah mudah,” ujar Prof Nurhasan.
Rektor UNESA menambahkan bahwa Menjadi guru besar memerlukan proses yang panjang dan melelahkan, karena mereka dituntut untuk dapat memunculkan ilmu baru dan dapat diimplementasikan di masyarakat, nantinya akan berguna untuk pengembangan ilmu pendidikan di Unesa.
“Guru besar itu melelahkan dan butuh kerja keras, maka kita baru punya 178 guru besar dengan SDM yang mencapai 1400,” imbuhnya.
Sebagai kampus pendidikan yang dikenal pada bidang olahraga, banyaknya atlet berprestasi asal Unesa yang membuat lembaga pendidikan tersebut harus membuat kurikulum baru yang sesuai dengan kebutuhan para mahasiswa, maka dari itu tengah menggenjot guru besar yang ada di FMIPA.
“Tahun ini telah berjalan kurikulum baru untuk FMIPA dan ini sambil kita evaluasi, penting agar FMIPA dapat lebih sesuai dengan kebutuhan para atletnya,” tutur Prof Nurhasan.
Saat ini juga Unesa bekerja sama dengan Komite Olahraga Nasional (KONI) pusat untuk menggodok sistem belajar dan kurikulum baru yang cocok untuk diterapkan di dunia olahraga. [ren]