Fuad Bernardi, Anggota Komisi E DPRD Jatim saat ditemui Bhirawa, Sabtu (26/10). Gegeh Bagus Setiadi
DPRD Jatim, Bhirawa.
Janji pendidikan gratis di SMA/SMK negeri rupanya masih menjadi mimpi bagi banyak masyarakat Jawa Timur.
Fuad Bernardi, Anggota Komisi E DPRD Jatim mengaku masih mendapat banyak keluhan dari konstituen di Surabaya tentang mahalnya biaya pendidikan tingkat atas ini.
Fuad pun menegaskan komitmennya untuk mengawal isu ini hingga terealisasi, terutama dengan adanya alokasi anggaran APBD Jatim 2025 yang dinilai cukup besar.
“Pendidikan ini seharusnya jadi hak dasar. Namun, masih banyak warga yang mengeluhkan sulitnya akses pendidikan gratis di SMA/SMK negeri. Kalau SD dan SMP negeri sudah gratis di Surabaya, tapi untuk SMA/SMK belum terlaksana dengan baik. Ini menjadi PR besar bagi kami di DPRD Jatim,” ujar Fuad saat ditemui Bhirawa usai mengikuti rapat Paripurna DPRD Jatim, Senin (26/10).
Demi memastikan pendidikan gratis ini bisa berjalan, DPRD Jatim akan mengkaji secara rinci Nota Keuangan Gubernur 2025.
Fuad berjanji akan memastikan anggaran benar-benar tepat sasaran agar pendidikan gratis bukan hanya janji di atas kertas, tapi realita yang dirasakan masyarakat.
Di sisi lain, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, telah menyampaikan rencana anggaran APBD 2025 yang menargetkan Pendapatan Daerah sebesar Rp26,16 triliun.
Alokasi anggaran untuk Belanja Daerah mencapai Rp27,66 triliun, dengan sektor pendidikan mendapat porsi terbesar senilai Rp8,76 triliun.
“Belanja daerah ini kami fokuskan untuk sektor-sektor prioritas, terutama pendidikan dan kesehatan, agar dapat menciptakan layanan dasar yang lebih baik bagi seluruh warga Jawa Timur,” terang Adhy.
Selain pendidikan, sektor kesehatan menerima Rp5,35 triliun, terutama untuk pengembangan RSUD Dr. Soetomo dan RSUD Dr. Saiful Anwar, serta infrastruktur sebesar Rp1,15 triliun.
Dengan dukungan anggaran yang besar dan komitmen penuh DPRD Jatim, masyarakat berharap pendidikan gratis SMA/SMK negeri bisa segera terwujud, membawa harapan baru bagi generasi muda Jawa Timur yang lebih berkualitas dan siap menghadapi masa depan. (geh.hel)