Dr Muhammad Isa Anshori
Peringatan Hari Santri tahun 2024 ini, membawa kenangan tersendiri, bagi Pjs Bupati Sidoarjo, Dr M.Isa Anshori.
Pejabat asal Bangkalan, Madura ini, ketika masih duduk di bangku sekolah, sejak SD, SMP dan SMA, hari-harinya diisi dengan nyantri, belajar ilmu Agama Islam di kampung halamannya itu.
Sang kakek mempunyai Pondok pesantren di daerah itu, namanya Pondok Pesantren Nur Taufik, dan sang ayah mengajar di Ponpes tersebut.
“Rumah saya satu tembok dengan Ponpes Kyai Zuber itu, saya ngaji kepada beliau,” kata Isa, usai menjadi pemimpin upacara peringatan upacara Hari Santri Nasional 2024, di alun-alun Kota Sidoarjo, Selasa (22/10) kemarin.
Ketika dirinya menjadi mahasiswa, dan harus ke Jakarta, Isa Anshori yang saat ini juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur itu, mengaku tidak bisa nyantri lagi.
“Anak saya juga nyantri seperti ayahnya sejak kecil, namun ketika SMP, ia harus ikut keluarga, karena kami harus pindah ke Surabaya,” kata pria 55 tahun itu.
Dirinya mengatakan belajar agama Islam sejak kecil itu memang sangat penting untuk hidup sehari-hari, baik untuk keperluan saat ini dan untuk masa depan.
“Nyantri itu memperdalam ilmu agama Islam, bisa bermanfaat untuk hidup di dunia maupun untuk hidup di akhirat kelak,” pungkasnya. [kus.gat]