Surabaya, Bhirawa.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) bersama dengan PT Eratani Teknologi Nusantara secara resmi telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama tentang pengembangan dan pengelolaan jasa perbankan dalam ekosistem bisnis PT Eratani Teknologi Nusantara.
Bertempat di bankjatim Cabang HR Muhammad Surabaya, perjanjian tersebut ditandatangani oleh Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah bankjatim, R. Arief Wicaksono dan Direktur Utama PT Eratani Teknologi Nusantara, Andrew Soeherman, Jumat (18/10).
Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah bankjatim, R. Arief Wicaksono mengungkapkan sinergitas ini bertujuan untuk memberdayakan petani dengan menyediakan solusi keuangan serta dukungan teknis yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dalam proses budidaya.
“Kerja sama yang terjalin antara bankjatim dan Eratani ini merupakan langkah strategis kami untuk berkontribusi pada pertanian di Indonesia. Kami yakin bahwa sektor pertanian memiliki potensi besar dalam mendorong perekonomian nasional. Melalui kemitraan ini, kami berharap dapat terus meningkatkan penyaluran KUR dan Kredit Jatim Mikro sehingga petani binaan Eratani dapat lebih produktif lagi,” terangnya, Kamis (24/10).
Adapun ruang lingkup perjanjian kerja sama ini meliputi penyediaan sarana digital pelayanan jasa perbankan melalui kerjasama host to host system kedua belah pihak, akses permodalan petani mitra dan/atau UMKM sektor pertanian yang terdaftar dan terverifikasi dalam aplikasi Eratani, dan pengembangan serta perluasan akses fasilitas jasa keuangan lainnya dari bankjatim kepada Eratani.
“Kemitraan ini bertujuan untuk memperkuat akses permodalan bagi petani yang tergabung dalam ekosistem Eratani. Kerja sama tersebut hadir di tengah berbagai tantangan yang dihadapi sektor pertanian, terutama dalam hal akses permodalan,” paparnya.
Melalui fasilitas yang tersedia, petani binaan Eratani dapat memperoleh pendanaan dengan persyaratan yang lebih ringan dan proses yang lebih cepat. Dalam hal ini, bankjatim memberikan beberapa fasilitas kredit. Yaitu KUR hingga Rp 500 juta serta Kredit Jatim Mikro dan KUR alat mesin pertanian (alsintan) hingga Rp 2 miliar. Selain petani, fasilitas kredit tersebut juga diberikan untuk mitra toko penyedia sarana produksi pertanian (saprotan) serta pengolah padi. “Fleksibilitas ini memungkinkan para petani untuk menyesuaikan kebutuhan modal kerja untuk budidaya padi secara efisien dan praktis sehingga mereka dapat lebih fokus pada pengembangan bisnis pertanian mereka,” papar Arief.
Andrew menambahkan, Eratani juga memberikan jaminan perlindungan terhadap risiko kredit macet dalam penyaluran KUR dan Kredit Jatim Mikro, sehingga bankjatim dapat melakukan ekspansi bisnis sambil tetap menjaga kualitas penyaluran kredit. Kerja sama ini memberikan kesempatan bagi bankjatim untuk mengoptimalkan dukungannya terhadap pertumbuhan dan pengembangan sektor pertanian Indonesia. Ke depan, Eratani akan terus membuka peluang kemitraan dengan berbagai pihak yang memiliki visi yang sama, demi mencapai tujuan bersama dalam memajukan sektor pertanian Indonesia.
Menurut Andrew, kerja sama dengan bankjatim dapat membuka jalan bagi para petani untuk mendapatkan akses pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau. Pihaknya percaya bahwa dukungan finansial ini akan menjadi motor penggerak bagi peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani.
“Jawa Timur merupakan produsen beras terbesar di Indonesia selama empat tahun berturut-turut, dengan produksi mencapai 5,6 juta ton pada tahun 2023. Untuk mendukung kondisi tersebut dan memastikan keberlanjutan pasokan pangan, Eratani secara aktif menjalin kolaborasi, salah satunya dengan bankjatim guna menyediakan akses pendanaan yang diperlukan bagi para petani. Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan sektor pertanian di Jawa Timur,” pungkasnya.[riq.ca]