Surabaya, Bhirawa
Textile and Fashion Design atau DFT Petra Christian University (PCU) menggelar workshop untuk memperkenalkan dunia digital fashion yang sustainable di Laboratorium Computer Aided Design (CAD), Gedung Q, Kampus PCU.
Revolusi teknologi telah mengubah merancang dan memvisualisasikan ide-ide kreatif. Tak terkecuali bidang fashion. Agar tetap relevan, desainer pun perlu menguasai teknologi-teknologi terbaru agar mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya seperti software CLO. Untuk memperkenalkan dunia digital fashion yang sustainable itu, Textile and Fashion Design atau DFT Petra Christian University (PCU) mengadakan Workshop.
Menggandeng Indonesia Fashion Chamber (IFC) Surabaya, dalam workshop ini para peserta akan dikenalkan dengan software bernama CLO untuk mendesain busana.
Ketua Pelaksana, Luri Renaningtyas, S T, M Ds, mengatakan CLO memungkinkan visualisasi 3D yang realistis, mempercepat proses desain pakaian secara digital, mengurangi kesalahan, dan meminimalisir limbah kain.
“Penguasaan teknologi tidak hanya relevan bagi desainer, tapi juga menjadi kebutuhan mendesak bagi dosen dan guru yang mengajar di bidang fashion” ujarnya.
Lanjut Luri menjelaskan dengan memahami dan menggunakan teknologi terkini, para pendidik dapat meningkatkan kualitas pengajaran, menyesuaikan dengan perkembangan industri, dan memberikan wawasan yang up-to-date kepada peserta didiknya.
“Tujuannya adalah agar para pemula dapat memahami tools dasar dari CLO, serta mengerti cara kerja 3D simulation true to life yang ada pada software itu, CLO memiliki fitur yang lengkap, mulai dari 3D simulation untuk presentasi hingga untuk dibuat menjadi produk fisik.” paparnya.
Salah satu busana hasil desain menggunakan CLO pun ditampilkan selama proses pelatihan Busana ‘Vanya’ berwarna pink itu merupakan prototype luaran dari penggunaan CLO3D untuk membuat pola jahit digital. Berkolaborasi dengan koleksi kain Shibori dan ecoprint dari UKM Naleni Kain, pola desain digital dari busana ‘Vanya’ itu di print ukuran 1:1 di kertas, lalu dijiplakkan ke kain untuk kemudian dipotong dan dijahit.
Luri berharap setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta semakin tertarik menggunakan dan mengaplikasikannya. Karena dengan mengadopsi teknologi itu, para pelaku industri fashion dapat menciptakan produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Less waste, faster, more creativity, dan agile, Akses penggunaan CLO sendiri bisa didapatkan melalui website resminya” imbuhnya. [ren]