Situbondo, Bhirawa
Momen haru terjadi saat calon Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini, mengunjungi Yayasan Pendidikan dan Pondok Pesantren Khairus Shaleh di Situbondo, Rabu (16/10) kemarin.
Dalam dialog dengan para ustadz dan ustadzah, Risma, yang kerap disapa Bu Risma, tak kuasa menahan tangis ketika mendengar cerita pahit tentang gaji mereka yang masih di bawah Rp100 ribu per bulan.
“Bagaimana bisa mereka bertahan hidup dengan gaji sekecil itu? Mereka adalah pahlawan pendidikan, tapi penghasilan mereka bahkan tidak cukup untuk kebutuhan pokok,” ungkap Risma sambil menyeka air mata. Situasi ini menjadi titik balik baginya untuk berjanji memperjuangkan kesejahteraan guru-guru pesantren di Jawa Timur.
Tak hanya mendengar, Risma langsung bertindak. Ia menjanjikan peningkatan insentif hingga Rp 1 juta per bulan bagi para ustadz dan ustadzah, serta program beasiswa untuk mereka yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Kalau yang masih lulusan SMA, nanti kita siapkan beasiswa S1. Kalau yang sudah S1, kita bantu lanjut ke S2,” tegas Risma, dengan sorot mata penuh keyakinan.
Bukan hanya sekadar janji manis, Risma menyebut kesejahteraan para guru pesantren sebagai prioritas utamanya jika terpilih.
“Saya berasal dari keluarga yang erat dengan pendidikan dan pondok pesantren. Kyai Ageng Basyariyah, kakek saya, juga seorang ulama besar. Tanggung jawab saya bukan hanya kepada warga, tetapi juga kepada warisan pendidikan Islam yang harus dijaga dan ditingkatkan,” katanya.
Risma juga mengkritisi sistem proposal yang sering kali menyulitkan pondok pesantren untuk mendapatkan dukungan pemerintah. Menurutnya, sistem ini membuka celah bagi praktik korupsi dan ketidakadilan.
“Jangan sampai lagi ada proposal-proposal yang menghambat. Kita buat sistem yang lebih adil, agar tidak ada lagi yang ditinggalkan hanya karena tidak mempunyai akses,” tambahnya.
Yang tak kalah menarik, di tengah dialog tersebut, muncul jeep klasik yang pernah digunakan Risma saat pawai kemenangan periode pertamanya sebagai Wali Kota Surabaya.
“Semoga mobil ini juga menjadi saksi kemenangan saya di Pilgub Jatim periode kedua nanti,” ujar Risma dengan senyum.
Risma menutup kunjungannya dengan optimisme, berharap pondok pesantren di Jawa Timur dapat berkembang tanpa terhalang oleh masalah ekonomi.
“Pesantren adalah benteng moral dan pendidikan. Jika ustadz dan ustadzah kita sejahtera, maka masa depan generasi muda Jawa Timur akan semakin cerah,” tandasnya. [geh.fen]