Gresik, Bhirawa.
Warga Bantaran Bambe Kabupaten Gresik khawatir jika ada penggusuran terhadap bangunan mereka. Untuk itu, mereka mengundang bagian dari Tim Patroli Air Terpadu Jatim yaitu dua NGO Konsorsium Lingkungan Hidup dan Garda Lingkungan untuk rembuk lingkungan, untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.
Kepala Desa Bambe Kabupaten Gresik, Mudjiono menyampaikan, awalnya memang ada kekhawatiran dari warga bantaran Bambe, karena terdengar isu kalau ada penggusuran bangunan warga bantaran sungai. “Namun, setelah mendapatkan penjelasan, kekhawatiran itu sirna,” katanya, Senin malam(14/10).
Ia sangat mendukung yang disampaikan Direktur KLH Imam Rochani agar warga bantaran lebih memperhatikan lingkungan sungai. Apalagi banyak contoh yang bisa ditiru seperti kampung Geblak (Gerakan Balik Kanan menghadap sungai) di Gunungsari dan Jambangan Surabaya.
Lebih lanjut, Direktur KLH Imam Rochani Rochani mengatakan, kalau dengan terselenggaranya Rembuk Lingkungan ini, maka masyarakat yang ada di desa tersebut bisa turut membantu kelestarian lingkungan sungai.
Ia juga menambahkan, jika warga memiliki niatan kuat untuk perubahan tersebut ke depannya maka pihaknya juga akan membantu untuk mencarikan CSR ke beberapa perusahaan. “Harapannya pinggir sungai juga akan menjadi indah dan kebersihannya terjaga seperti di Geblak Jambangan,” katanya
Imam juga menegaskan kalau dirinya siap jika diminta untuk melakukan pendampingan pada masyarakat dalam mengolah eceng gondok, yang disesuaikan dengan kearifan lokal masing masing desa.
Sebelumnya Ia memaparkan bahwa pemanfaatan ruang sungai tersebut perizinan melibatkan banyak lembaga/instansi, seperti Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Perum Jasa Tirta, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, dan lainnya. [rac.kim.ca]