28 C
Sidoarjo
Monday, November 25, 2024
spot_img

Hari Terakhir Jatim Fest 2024, Dinsos Jatim Gelar Talkshow Tuli Berkarya, Tuli Mendunia

Jatim Fest di Grand City Conventional Hall, Kota Surabaya, Minggu sore (6/10).

Pemprov Jatim, Bhirawa.
Di hari terakhir penyelenggaraan Jatim Fest di Grand City Conventional Hall, Kota Surabaya, Minggu sore (6/10). Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur (Dinsos Prov Jatim) menggelar Talkshow dengan tema Tuli Berkarya, Tuli Mendunia.

Sebelum talkshow dimulai, para penerima manfaat disabilitas tuli memperlihatkan pertunjukan pantomim, yang merupakan pertunjukan tanpa kata-kata yang dimainkan dengan gerak dan ekspresi wajah dengan diiringi musik.

Kemudian Ketua Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin), Maskurun yang akrab disapa Bu Yuyun bersama penerima manfaat disabilitas tuli membaca huruf hijaiyah dan membaca beberapa surah pendek dengan menggunakan bahasa isyarat.

Narasumber dalam Talkshow Tuli Berkarya, Tuli Mendunia ini yaitu Ketua Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Jawa Timur (Baznas Prov Jatim), Prof.Dr. Ali Maschan Musa M.Si dan Ketua Gerkatin Jatim, Maskurun.

Dalam Talkshow, Ali Maschan Musa menyampaikan, Baznas Prov Jatim tiap tahun menganggarkan disabilitas tuli sebesar Rp 100 juta tiap tahun, termasuk memberikan pelatihan untuk pelatih sebanyak 40 orang yang akan mengajari 1500 orang disabilitas tuli yang ada di Jatim.

Ia menambahkan, karena kini sudah mulai ada braille Al Quran untuk disabilitas tuli yang telah dipatenkan oleh Kementerian Agama. “Tugas kami sekarang, bagaimana bisa meningkatkan jumlah pengajar untuk bisa memberikan pelajaran braille Al Quran pada disabilitas rungu wicara lainnya,” katanya.

Berita Terkait :  Pemkab Gresik Salurkan Dana Hibah Rp10,8 Miliar untuk Rumah Ibadah

Sedangkan, Bu Yuyun menceritakan awal mendirikan Rumah Quran Sahabat Tuli di Kediri Tahun 2020 dengan latar belakang agar disabilitas rungu bisa memiliki bekal hidup di akhirat. Dari empat orang, kini yang ikut sebanyak 50 orang.

Kemudian pada tahun 2023, ia bekerjasama dengan Dinsos Prov Jatim untuk berkolaborasi dengan program Tuli Mengaji di Masjid Al Ikhwan yang merupakan masjid di Dinsos Jatim. Dan kini memiliki jadwal untuk Tuli Mengaji pada Kamis dan Minggu.

Terkait Al Quran berbahasa Isyarat, Maskurun terpilih tim penyusun mushaf Alquran bahasa isyarat . Untuk softfile Al Qur’an bahasa isyarat ini sudah diberikan Kementerian Agama, dan rencana akan dicetak dengan dibantu Gerkatin, Dinsos Jatim, dan BAZNAS.

“Untuk belajar Al Quran, nantinya bisa dilakukan dimana saja baik di Dinsos Jatim dan sudah ada 15 cabang di Jatim. Harapan disabilitas tuli bisa lebih dekat dengan Allah dan memiliki bekal hidup,” harapnya.

Dari Talkshow tersebut, tersirat pesan bahwa penyandang disabilitas tuli bisa berkarya bahkan mendunia, jika memiliki niat yang kuat untuk berusaha. Apalagi banyak komunitas maupun lembaga yang mensupport penyandang disabilitas tuli, seperti Gerkatin, Dinsos Jatim, maupun Baznas.

Para pengunjung nampak antusias mengikuti Talkshow tersebut, bahkan ada salah satu pengunjung yang mengungkapkan agar salah satu anggota keluarganya yang merupakan disabilitas tuli tersebut bisa belajar mengaji.

Berita Terkait :  Selamatkan Lingkungan Hidup di Kabupaten Malang, TPS Liar Dijadikan Kolam Pancing

Penutup Talkshow, penyanyi The Voice Indonesia tahun 2019 lalu Danu Resowikoro turut tampil bernyanyi dengan diiringi para penerima manfaat disabilitas tuli dengan menggunakan bahasa isyarat.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani menyampaikan, latar belakang pemilihan tema disabilitas tuli mendunia ini berawal dari kegiatan Hari Disabilitas Internasional pada Desember tahun lalu di Trenggalek.

Selama pelaksanaan Jatim Fest, Dinsos Jatim tidak terhenti pada menampilkan produk karya disabilitas tuli, namun juga menunjukkan kreativitas lainnya, seperti penampilan pantomim, mengaji dan bernyanyi menggunakan bahasa isyarat.

Untuk di booth Dinsos Jatim, banyak produk karya disabilitas tuli yang menarik dan digemari banyak pengunjung, seperti taplak transparan, daste brodir, dan tas. Harganya juga bersaing. “Kami juga bisa menerima pesanan khusus,” imbuhnya.

selama lima hari pelaksanaan Jatim Fest, produk karya disabilitas tuli yang terjual bisa mencapai Rp 15,8 juta. “Ini jumlah yang fantastis, bukti kalau produk karya disabilitas tuli ini mampu menarik para pengunjung untuk membelinya,” katanya.

Disamping itu, lanjut Novi, dalam pameran kali ini juga ada tawaran menarik untuk pengunjung yang memiliki saudara maupun anak yang penyandang disabilitas tuli yang ingin mengaji dan belum bisa berkarya, agar nantinya bisa bergabung di Dinsos Jatim.

Ia juga berharap, disabilitas tuli yang sudah lulus pendidikan dan ketrampilan yang ada di UPT Dinsos Jatim nantinya bisa bisa meringankan beban keluarga dan bahkan bisa mensejahterakan keluarganya.

Berita Terkait :  Bupati Gresik Kerja Sama dengan Pengadilan Agama Terkait Perempuan dan Anak

“Bahkan kami juga berkolaborasi dengan Baznas dan Diskop UKM untuk pemberdayaan ekonominya,” pungkasnya. (rac.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img