Kota Batu,Bhirawa.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mendatangi keluarga korban tewas dalam kecelakaan kerja yang tinggal di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Sabtu (5/10). Korban an Ardiansyah Dhanu Wardhana, 24th, dinyatakan meninggal dunia setelah tertimpa plengsengan sebuah rumah yang ambrol.
Selain satu korban tewas, juga ada dua korban yang selamat. Namun keduanya mengalami luka parah dan kini dalam penanganan medis. “Tentunya kami turut berduka cita, musibah tidak ada yang tahu kapan akan terjadi dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan oleh Allah SWT,” ungkap Aries AP saat bertakziah ke rumah keluarga korban Ardiansyah, Sabtu (5/10).
Diidentifikasi dua korban yang mengalami luka parah masing- masing bernama, Edi Setiawan, 42th, warga Dusun Sidorukun, Desa Clumprit, Pagelaran, Kabupaten Malang. Dan satu korban lagi an Endang Saputra, 43th, warga Dusun Morotanjek, Desa Purwoasri, Singosari, Kabupaten Malang.
Ketiganya menjadi korban dalam musibah ambrolnya plengsengan di kawasan Dusun Krajan, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, pekan kemarin. Dikatakan Kapolres Batu AKBP Andhi Yudha Pranata melalui Kasat Reskrim Polres Batu AKP Rudi Kuswoyo bahwa ketiga pekerja bangunan ini sedang bekerja membangun rumah di lokasi kejadian. Saat itu mereka membuat kolom-kolom untuk tempat rangka baja bangunan.
Adapun peristiwa terjadi saat ketiga korban tengah beristirahat untuk makan. Secara tiba-tiba plengsengan tempat ketiga korban beristirahat roboh dan langsung menimpa para korban. “Adapun tembok plengsengan yang roboh dan menimpa korban memiliki ukuran panjang 24 meter tinggi 2,5 meter dan ketebalan 30 centimeter,” jelas Rudi.
Dan plengsengan ini sudah dibangun sekitar 25 tahun lalu oleh pemilik rumah yang lama. Kini petugas masih menyelidiki penyebab ambrolnya plengsengan. Diduga ada bagian yang rusak yang tidak disadari oleh para pekerja.
Masyarakat yang mengetahui musibah ini langsung berusaha menolong dan mengevakuasi korban. Dan setelah memberikan pertolongan pertama, para korban langsung dilarikan ke RS Karsa Husada. Namun, satu nyawa an Ardiansyah tidak dapat diselamatkan.
“Kami sudah melakukan olah TKP. Dan saat meminta otopsi, pihak keluarga menolak dan mengikhlaskan kematian korban dan sudah membuat surat pernyataan,” tandas Rudi. [nas.wwn]