Oleh :
Masyhud
Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Malang
Perubahan signifikan dalam cara proses pembelajaran yang berlangnsung dengan memanfaatkan teknologi digital sekarang ini menjadi sebuah peluang dalam transformasi pendidikan hampir di semua negara, tanpa terkecuali Indonesia. Teknologi digital memungkinkan pendidikan menjangkau lebih banyak orang di seluruh dunia. Platform e-learning dan aplikasi pendidikan memberikan akses ke materi pembelajaran berkualitas, bahkan di daerah terpencil. Inklusivitas ini juga membantu mengatasi hambatan fisik, ekonomi, dan geografis. Untuk itu, transformasi pendidikan melalui wadah digital ini sangat menarik dan urgent terperhatikan.
Progresivitas transformasi pendidikan digital
Progresivitas transformasi pendidikan melalui wadah digital di Indonesia menunjukkan tren yang positif, meskipun ada tantangan yang harus diatasi. Perkembangan teknologi dan inisiatif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan, telah mempercepat perubahan dalam sistem pendidikan. Bahkan, terbaru dari (Kompas,1/10/2024), Indonesia mampu membuktikan menjadi tuan rumah Gateways Study Visit pada 1-3 Oktober 2024 di Bali, diikuti oleh 56 peserta dari 20 negara, dan sembilan organisasi internasional.
Melalui momentum tersebut idealnya bisa mendorong keberlanjutan pendidikan di negeri ini. Terlebih, Indonesia sudah mengembangkan berbagai platform ekosistem pendidikan dalam mendukung pelaksanaan Merdeka Belajar dan bahkan bisa dibilang dalam transformasi pendidikan digital negeri ini mampu menunjukkan progresivitasnya. Terbukti, pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap digitalisasi pendidikan melalui kebijakan dan program strategis, seperti adanya Program Merdeka Belajar yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah untuk menentukan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Sehingga dengan teknologi digital, proses pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan adaptif.
Kemudian, adanya platform rumah belajar, yakni sebuah platform resmi yang menyediakan materi belajar daring secara gratis untuk siswa dari berbagai jenjang. Inisiatif ini memperlihatkan usaha pemerintah untuk menyediakan akses belajar yang merata. Menyusul, adanya kuota internet Gratis. Sejak pandemi, pemerintah menyediakan kuota internet gratis bagi siswa, guru, dan mahasiswa untuk memastikan kelangsungan pembelajaran daring. Upaya tersebut, menunjukkan bahwa pemerintah terus berusaha memperluas akses pendidikan digital, meskipun masih terdapat tantangan dalam implementasinya, terutama di daerah terpencil.
Terlebih sekarang di Indonesia, edtech (teknologi pendidikan) berkembang pesat dengan munculnya berbagai startup yang menyediakan platform pembelajaran digital. Beberapa di antaranya, seperti Ruangguru, Zenius, Quipper, dan Pahamify, telah memiliki jutaan pengguna di seluruh Indonesia. Mereka menawarkan berbagai layanan mulai dari video pembelajaran, latihan soal, hingga kelas live online yang memungkinkan siswa belajar dari mana saja.Pertumbuhan startup ini berkontribusi besar terhadap aksesibilitas pendidikan berkualitas dan menandai progresivitas yang kuat dalam penggunaan teknologi untuk pendidikan di Indonesia.
Melihat realitas transformasi pendidikan melalui wadah digital di Indonesia bisa dibilang mengalami progresivitas Indonesia terus meningkat. Sehingga besar harapan, seiring berjalannya waktu, dengan dukungan yang berkelanjutan, transformasi ini diharapkan dapat mewujudkan pendidikan yang lebih inklusif, adaptif, dan relevan untuk masa depan.
Atasi kesenjangan akses teknologi
Kesenjangan akses teknologi dalam mewujudkan transformasi pendidikan digital di Indonesia merupakan tantangan besar yang memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Pemerintah perlu terus meningkatkan infrastruktur teknologi di seluruh wilayah, terutama daerah terpencil, serta menyediakan bantuan finansial untuk memperluas akses perangkat digital. Serta, menghadirkan peningkatan literasi digital dan pelatihan bagi guru dan siswa sangat penting untuk memastikan bahwa semua pihak siap berpartisipasi dalam pendidikan digital.
Selain itu, untuk mengatasi kesenjangan akses teknologi dalam mewujudkan transformasi pendidikan digital memerlukan solusi yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat. Detailnya, berikut inilah beberapa solusi yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi tantangan kesenjangan akses teknologi dalam mewujudkan transformasi pendidikan digital.
Pertama, penguatan infrastruktur digital di daerah terpencil. Artinya, menghadirkan pengutan infrastruktur digital penting adanya. Pasalnya, salah satu tantangan utama dalam transformasi pendidikan digital adalah kurangnya infrastruktur teknologi, terutama di daerah pedesaan dan terpencil. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah idealnya perlu menyediakan layanan telekomunikasi dan mampu bekerja sama dalam rangka demi memperluas jaringan internet ke seluruh wilayah Indonesia.
Kedua, pemberian subsidi atau pinjaman perangkat teknologi. Banyak keluarga yang tidak mampu membeli perangkat teknologi seperti laptop atau tablet untuk pendidikan daring. Sehingga, pemerintah dapat membantu dengan menyediakan perangkat kepada siswa yang membutuhkan atau dengan cara memperkenalkan program pinjaman perangkat teknologi.
Ketiga, peningkatan literasi digital untuk guru, siswa, dan orang tua. Artinya, literasi digital menjadi aspek penting dalam mengatasi kesenjangan teknologi. Program pelatihan harus dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan guru, siswa, dan orang tua dalam menggunakan teknologi untuk pembelajaran. Salah satunya, bisa dengan pengembangan modul literasi digital untuk siswa, guru dan orang tua yang yang dibutuhkan di masa depan.
Keempat, menghadirkan kebijakan pemerataan dan insentif. Artinya, pemerintah perlu menerapkan kebijakan yang mendukung pemerataan akses teknologi. Kebijakan pemerataan teknologi yang memastikan bahwa semua siswa, tanpa memandang latar belakang ekonomi atau geografis, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan digital. Termasuk insentif bagi penyedia layanan teknologi untuk memperluas cakupan mereka ke wilayah-wilayah yang kurang terlayani.
Kelima, menghadirkan kerja sama dengan sektor swasta dan lembaga nirlaba. Hal ini urgent terhadirkan dalam mengatasi kesenjangan akses teknologi di negeri ini, pasalnya pemerintah tidak dapat mengatasi kesenjangan akses teknologi sendirian. Kerja sama dengan sektor swasta dan lembaga nirlaba sangat penting untuk meningkatkan akses dan dukungan terhadap pendidikan digital.
Melalui lima solusi untuk mengatasi tantangan kesenjangan akses teknologi dalam transformasi pendidikan digital, sangat jelas diperlukan pendekatan yang terkoordinasi dan komprehensif dari berbagai pihak. Dengan demikian, pendidikan digital dapat diakses oleh semua siswa secara merata, dan transformasi pendidikan menuju era digital dapat tercapai dengan lebih inklusif dan berkelanjutan.
———- *** ————