25 C
Sidoarjo
Sunday, October 6, 2024
spot_img

Bantuan Tepat Sasaran, Dinsos Jatim Laksanakan Monev Bansos KE


Pemprov, Bhirawa
Dinas Sosial (Dinsos) Jatim melalui Bidang Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos) melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) pada penerima bantuan sosial (bansos) kemiskinan ekstrem (KE) di kabupaten Banyuwangi.

Monev ini dilakukan selama dua hari, Rabu (25/9/24) hingga Kamis (26/9/24) oleh Tim Seksi Pengelolaan Fakir Miskin Bidang Linjamsos.

Pada hari pertama, tim melakukan monev di Kecamatan Glagah, tepatnya di Desa Banjarsari dan Taman Suruh, dengan didampingi Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Banyuwangi dan perangkat desa setempat.

Di masing-masing desa, tim mengunjungi dua rumah penerima bansos. Keempat penerima memanfaatkan dana bansos KE untuk memulai ataupun melanjutkan berdagang dan jasa. Seperti berdagang sembako, makanan, makanan ringan, hingga menawarkan jasa potong rambut rumahan.

Lalu di hari kedua, Tim Seksi Pengelolaan Fakir Miskin melaksanakan monev di Kecamatan Rogojampi, dengan didampingi TKSK dan perangkat setempat. Desa yang dikunjungi adalah Kedaleman dan Gitik. Yang mana di Desa Kedaleman monev dilakukan pada satu penerima dan tiga penerima di Desa Gitik.

Seperti di Kecamatan Glagah, penerima bantuan di Kecamatan Rogojampi menggunakan uang bansos KE sebesar Rp 1,5 juta untuk berdagang dan menawarkan jasa, di antaranya berdagang makanan ringan, menawarkan jasa servis kompor, dan bengkel.

Dari monev yang dilakukan pada delapan penerima bansos KE, dinyatakan bahwa seluruhnya tepat sasaran.

Berita Terkait :  Lantik MABI dan SAKA Pramuka, Pj Gubernur Adhy Harapkan Siap dan Sigap Tanggulangi Bencana

Kepala Bidang Linjamsos Hazizah SH MH menjelaskan, di tahun 2024 ini, Dinsos Jatim telah menargetkan bansos KE ke tujuh kabupaten/kota di Jatim, yang persentase kemiskinan ekstremnya masih tinggi.

“Ada Kabupaten Banyuwangi, Blitar, Lamongan, Nganjuk, Ngawi, Tulungagung, dan Kota Blitar, dengan target 11.721 penerima. Dan telah tersalurkan pada 8.828 penerima,” paparnya.

“Kabupaten Banyuwangi sendiri memiliki 420 penerima bansos KE. Yang berhasil tersalurkan mencapai 403 penerima,” lanjut Hazizah.

Salah satu penerima asal Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah, Adi Santoso mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan ini.

“Sebelumnya tidak bekerja. Bantuannya saya belikan timbangan, etalase, dan sembako. Sembako saya jual lagi, per harinya bisa dapat Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu,” ungkap Adi.

Begitu pula dengan Warga Desa Gitik, Kecamatan Rogojampi Muhamad Sulis tersebut mengatakan, bansos KE yang ia gunakan untuk modal berdagang gorengan itu dapat menambah penghasilannya.

“Penghasilan harian bisa sampai Rp 150 ribu, apalagi saya hanya bekerjserabutan. Uang bansosnya waktu itu untuk beli kompor, peralatan masak, dan bahan,” ujarnya. [rac.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img