32.6 C
Sidoarjo
Monday, October 7, 2024
spot_img

Tingkatkan Nilai Jual Panen Salak, Tim Dosen UPNVJT Mengolah Hasil Panen Menjadi Fruitleather


Surabaya, Bhirawa
Tim Dosen UPNVJT Inovasikan Salak Jadi Fruitleather untuk Tingkatkan Nilai Jual Panen Salak di Dusun Kramat Bangkalan. Panen buah Salak yang melimpah kerap membuat harga jual komoditas ini rendah, Melihat kondisi ini, tim dosen Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur (UPNVJT), Dosen UPNVJT, Dr Dedin Finatsiyatull Rosida dan Fetty Tri Anggraeny SKom MKom memberdayakan petani salak di wilayah Dusun Kramat Bangkalan bisa mengolah hasil panen menjadi Fruitleather.

Dedin menjelaskan, Fruitleather ialah jenis makanan berupa lembaran yang terbuat dari buah yang dihancurkan dan dikeringkan hingga membentuk lembaran atau strip yang fleksibel dan bertekstur kenyal.

“Produk fruitleather dapat menjadi inovasi cara praktis untuk meningkatkan konsumsi buah pada anak-anak maupun orang dewasa dengan dapat dikonsumsi secara langsung sebagai makanan ringan maupun bahan penghias makanan,” jelas Dedin.

Dedin juga memaparkan, fruitleather memiliki konsitensi dan cita rasa bergantung pada jenis buah yang digunakan. Prinsip pembuatan fruit leather, diharapkan menghasilkan produk dengan karakteristik yang baik fruitleather berbentuk lembaran tipis, memiliki tebal dua hingga tiga milimeter.

“Dengan kadar air 10% hingga 20%, tekstur plastis, dan rasa yang khas sesuai jenis bahan yang digunakan,” ujarnya.

Dedin menambahkan, pembuatan fruit leather dengan menghancurkan buah menjadi bubur (puree), mencetak bubur menjadi lembaran tipis, dan dikeringkan menggunakan oven atau dehydrator.

Berita Terkait :  Magang di Stasiun TV, Belajar Broadcasting sebagai Asisten Produser

“Dari tingkat kekeringan dan penampilan fruitleather yang baik dapat diperoleh dengan proses pengeringan yang baik,” Imbuh Dedin.

Pengeringan fruitleather, lanjut Fetty, dapat dilakukan dengan berbagai jenis metode dan alat seperti oven dengan suhu 40 – 80 derajat celcius. Atau memakai cabinet dryer dengan suhu 60 derajat celcius selama 6 jam, hingga penjemuran di bawah matahari. “Banyak alternatif pengeringan yang bisa dilakukan nantinya,” ungkapnya.

Dedin berharap, pendampingan ini bisa dapat meningkatkan nilai ekonomis buah salak yang diubah menjadi produk fruitleather dan meningkatkan pendapatan UMKM. [ren.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img