Tulungagung, Bhirawa.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung mengirim sampel makanan yang diduga sebagai pemicu keracunan masal warga di Desa Junjung Kecamatan Sumbergempol. Bahkan, Dinkes Kabupaten Tulungagung juga memantau perkembangan korban yang sedang dirawat di sejumlah rumah sakit.
Kepala Puskesmas Bendilwungu, Sigit Jaka Purnama, Senin (23/9), menyatakan melalui Dinkes Kabupaten Tulungagung akan mengirim sampel makanan ke Labkesmas Surabaya. “Nanti hari ini juga kami kirim ke Labkesmas Surabaya,” ujarnya.
Menurut dia, saat ini masih ada tujuh korban keracunan yang dirawat di berbagai rumah sakit. Tiga korban di rawat di RSUD dr Iskak Tulungagung, dua korban di RS Madinah Ngunut, satu korban di RS Bayangkara Tulungagung dan satu korban lainnya di klinik.
“Perkembangan keadaan semua korban yang dirawat di sejumlah rumah sakit itu membaik. Kata keluarga korban sudah tidak mual dan muntah lagi,” paparnya.
Sebelumnya, pada Minggu (22/9) pagi, salah seorang korban meninggal dunia setelah mengonsumsi nasi berkat yang dibawa suaminya dari hajatan di wilayah Blitar pada Jumat (20/3) malam. Saat itu ada sekitar 20 nasi berkat lainnya yang dibagikan pada saudara dan kerabat korban yang meninggal dunia tersebut.
Menurut Sigit Jaka Purnama penyebab meninggal dunianya korban yang diduga keracunan itu masih diselidiki. “Penyebabnya belum diketahui. Masih diselidiki,” tuturnya.
Sedang sampel makanan yang dikirim ke Labkesmas Surabaya, Sigit Jaka Purnama berupa nasi dan sisal auk pauk. Selain juga nasi yang sudah dalam keadaan kering serta jajanan berkat berupa tape dan pisang.
“Soal berapa lama hasilnya dapat diketahui kami belum bisa menjawab. Kami juga menunggu hasil pemeriksaannya,” pungkasnya. (wed.hel)