Pemprov Jatim, Bhirawa.
Dinas Sosial (Dinsos) Jatim menggelar pelatihan caregiver (pengasuh) lansia di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werdha (UPT PSTW) Jombang. Peserta pelatihan ini diikuti oleh 40 peserta, yang sebagian terdiri dari penerima manfaat (PM) UPT Pelayanan Sosial Bina Remaja (PSBR) naungan Dinsos Jatim.
Program ini bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan merawat lansia, dengan harapan mereka dapat bekerja sebagai caregiver di Jepang. Selain dari PM UPT PSBR Dinsos Jatim, peserta lainnya berasal dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Daima Akademi Nusantara dan LPK Dan Jatayu Raya milik Padang Bai Group.
“Hari ini ada 40 peserta yang diundang untuk mengikuti program pembelajaran pelatihan tentang pengasuhan orang lanjut usia atau istilah lainnya disebut caregiver,” tutur Yukihiro Toida dari Tomoikikai Group.
Program ini rencananya akan dilaksanakan selama dua minggu, dimulai pada Senin (16/9) hingga Jumat (27/9) mendatang. Para peserta akan mendapatkan berbagai ilmu tentang pelatihan pengasuhan langsung dari perawat yang biasa menangani lansia di Jepang.
“Pelatihannya macam-macam, mulai dari mengganti pakaian lansia, mempersiapkan lansia untuk mandi, misalnya saja bagaimana lansia bisa masuk ke dalam bathtub. Lalu, memindahkan lansia ke kursi roda, hingga mengajarkan cara menggunakannya,” ucap Yukihiro lebih lanjut.
Nantinya, ilmu yang diperoleh dari pelatihan ini diharapkan dapat berguna untuk bekal ilmu bekerja di Jepang. Mengingat, di Indonesia belum ada jasa khusus untuk mengasuh lansia, tidak seperti di negara yang memiliki ciri khas bunga sakura tersebut.
“Secara sensus penduduk saja, di Jepang mayoritas itu memiliki banyak lansia yang perlu penanganan dan perawatan secara khusus. Sudah banyak tenaga kerja dari Indonesia yang bekerja di sana sebagai caregiver,” jelas Yukihiro.
Kepala Dinsos Jatim Dra Restu Novi Widiani MM yang diwakili Plt Kepala UPT PSTW Jombang Budiharjo SPd MPd dalam sambutannya menjelaskan, kegiatan pelatihan pengasuhan bagi lansia bukan hanya sekedar mendidik tenaga pengasuh yang mampu memberikan pelayanan dasar lansia saja. Akan tetapi, diharapkan peserta pelatihan ini dapat memberikan kesejahteraan sosial bagi lansia.
“Sehingga, diharapkan para lansia yang nantinya akan dirawat dapat meningkat kualitas hidupnya, berusia panjang dan sejahtera,” ucap Budiharjo dihadapan peserta latihan.
Sementara itu, Asman Hidayat, perwakilan dari LPK Dan Jatayu Raya menuturkan, kegiatan ini bisa terlaksana berkat koordinasi Dinsos Jatim dengan Padang Bai Group di bulan September tahun lalu. Ia mengungkapkan, sebagian besar siswa pelatihan di Padang Bai Group merupakan masyarakat dari kalangan menengah ke bawah, tetapi memiliki keinginan yang besar untuk merubah perekonomian yang lebih baik.
“Hal itu dijadikan dasar oleh Daniswara selaku Direktur Padang Bai Group dalam menyikapi pertanyaan yang sering muncul, yakni apakah PM dari UPT PSBR naungan Dinsos Jatim dapat bekerja di Jepang walaupun latar belakang tidak memiliki biaya dalam pembiayaan pelatihan,” tutur Asman Hidayat.
Menurut Asman, Daniswara saat itu mengatakan bahwa pelatihan tersebut bisa saja terjadi dan dengan mudah dilakukan. Daniswara menawarkan dana talangan dari Padang Bai Group. Nantinya, dana talangan tersebut dapat diganti setelah siswa-siswi bekerja di Jepang nantinya.
Perlu diketahui, Padang Bai Group memang menjalin kerjasama dengan Tomoikikai Group. Perusahaan asal Prefektur Gifu itu merupakan perusahaan yang memiliki konsentrasi pada kesejahteraan sosial dan medis. Mereka juga membantu penyaluran tenaga kerja, terutama di bidang keperawatan profesional. [rac.ca]