34 C
Sidoarjo
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dorong Pelajar Berwirausaha Produk Lokal melalui Pendidikan Vokasi

Seiring dengan kemajuan teknologi modern saat ini sangat memungkinkan pelajar untuk mengembangkan produk lokal yang lebih inovatif dan efisien. Salah satunya adalah melalui pendidikan vokasi yang dilengkapi pengetahuan teknologi, sehingga dari situ pelajar dapat menciptakan produk yang lebih berkualitas dan memiliki nilai tambah, seperti kemasan yang menarik atau fitur digital yang meningkatkan fungsionalitas produk. Dengan begitu, peserta didik pendidikan vokasi sangat berpeluang memiliki potensi besar untuk berwirausaha menghadapi pasar nasional ataupun global.

Oleh sebab itu, peserta didik pendidikan vokasi perlu terus didorong untuk mendalami ilmu wirausaha agar bisa menjadi pengusaha baru yang memajukan produk lokal Nusantara. Berbagai pelatihan kriya hingga pemodalan dan pemasaranpun perlu terus ditanamkan agar mereka sukses dan mandiri menjalani usaha. Realitas tersebut, sejatinya selaras dengan upaya Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang telah menunjukkan keseriusannya dalam mentransformasi sektor pendidikan vokasi.

Terbukti, selama periode 2020-2024, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah meluncurkan berbagai inisiasi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri, terutama dalam menghadapi revolusi industri. Dan, capaiannya pun mengalami peningkatan. Untuk lulusan SMK mengalami peningkatan sebesar 1,87%, lulusan diploma I/II/III mengalami peningkatan sebesar 1,08%, dan untuk lulusan diploma IV, S-1, S-2, S-3 mengalami peningkatan sebesar 0,05%. Ditambah, capaian kemitraan dan penyelarasan dalam ekosistem pendidikan vokasi juga mengalami peningkatan terdapat 746 kemitraan baru melalui program Ekosistem Kemitraan, 8.223 kerja sama bersama dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dibawah pendidikan vokasi, 1.655 DUDI terlibat kerja sama dalam pendidikan vokasi, dan 255 skema sertifikasi pada 124 konsentrasi keahlian,(Kompas,30/8/2024).

Berita Terkait :  Kritisi PON XXI Meluas

Itu artinya, berbagai inisiatif sejatinya sudah diluncurkan oleh pemerintah agar tersiapkan SDM yang siap bersaing di pasar global. Namun, kendati demikian Pemerintah harus terus memperbarui kurikulum pendidikan vokasi. Termasuk memasukkan teknologi terbaru dan keterampilan abad 21 melalui pelatihan berkelanjutan bagi guru dan tenaga pengajar yang perlu ditingkatkan agar mereka mampu menyampaikan materi yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan industri dan pasar global.

Novi Puji Lestari
Dosen FEB Universitas Muhammadiyah Malang

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img