26 C
Sidoarjo
Friday, November 22, 2024
spot_img

Brave Unusa IV Mengajak Mahasiswa Asing Mengenal Budaya Indonesia


Surabaya, Bhirawa
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar pengenalan budaya dan kebersamaan terlihat jelas dalam kegiatan Brave IV di Halaman Tower Unusa Kampus B Jemursari, Surabaya.

Kegiatan hari bertajuk Culture Day yang berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran (FK) dan International Organization for Migration (IOM). Acara menjadi wadah untuk mempererat hubungan antar mahasiswa asing dari Filipina, Thailand, Timor Leste dan Indonesia, serta mengenalkan mereka pada kekayaan budaya Indonesia, Kamis (29/8) kemarin.

Kegiatan itu juga datang Dekan Fakultas Kedokteran Unusa, Dr Handayani M Kes menjelaskan, kegiatan Brave IV ini berbarengan dengan Hari Lahir (Harlah) Fakultas Kedokteran Unusa yang ke-10.

“Mahasiswa asing bersama anak – anak warga migran dengan penuh antusias mengikuti berbagai kegiatan, termasuk pembuatan totebag tie dye dan hand printing, yang mengajarkan mereka tentang seni dan budaya lokal. Bahkan anak – anak warga migran juga menampilkan tarian tradisional dan mahasiswa asing menampilkan music tradisional Angklung yang menambah semarak acara,” jelas Handayani.

Handayani mengungkapkan rasa bangga dan haru atas terselenggaranya acara ini, yang menurutnya bukan hanya sebuah kegiatan seremonial, tetapi sebuah inisiatif yang memiliki dampak jangka panjang bagi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dan seluruh partisipannya.

“Event Brave keempat ini merupakan bukti nyata dari komitmen Unusa dalam memperkuat hubungan internasional melalui pendidikan dan pertukaran budaya. Ini bukan sekadar ajang untuk memamerkan keanekaragaman budaya, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam mengukuhkan citra Unusa di kancah global,” ucapnya.

Berita Terkait :  Edukasi Politik, BEM FISIP UB Hanya Dihadiri Heri Cahyonon Paslon 2

Dekan Fakultas Kedokteran juga menambahkan merupakan langkah awal yang sangat penting dalam menciptakan pemahaman budaya yang lebih mendalam di antara mahasiswa dari berbagai latar belakang.

“Momen di mana mereka tidak hanya mengenal budaya lain, tetapi juga belajar untuk menghargai perbedaan, yang merupakan esensi dari pendidikan internasional. Kami melihat bahwa hubungan yang dibangun di sini akan menjadi fondasi kuat untuk jaringan internasional di masa depan, baik dalam bidang akademik maupun profesional,” Imbuhnya.

Handayani berharap bahwa kegiatan Brave IV ini bukan hanya sebuah acara rutin, tetapi sebuah langkah strategis dalam perjalanan Unusa untuk menjadi universitas yang unggul di tingkat internasional, dan sebagai lembaga pendidikan yang mampu menciptakan dampak positif di seluruh dunia.

Sementara itu, salah satu Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Ribeilizho Carlos Lay Gloria Guterres, dari Timur Leste menjelaskan, baru pertama kali mengikuti kegiatan mewarnai totebag ini.

“Proses pembuatan lumayan susah, karena pertama kali melakukanya, kesusahan mulai dari pewarnaan yang dan mengikat totebagnya,” ceritanya.

Ribeilizho menjelaskan, dirinya sangat senang mengikuti kegiatan ini, karena belajar bersama dengan teman mahasiswa Thailand dan Filipina.

Rasa senang juga disampaikan Mahasiswa dari Thailand, Katsama Sipha, mengatakan seneng bisa bikin gini karena bisa kolaborasi dengan mahasiswa dari negara lain, serta mengagap batik Indonesia dengan Thailand tidak jauh berbeda.

“Di Thailand kita pakai pola dan warna yang lebih beragam. Orang juga bisa beli atau bikin sendiri, serta sebenarnya tidak jauh berbeda hasil batiknya, tetapi secara umum budayanya kelihatannya mirip – mirip dengan Thailand,” tuturnya. [ren.fen]

Berita Terkait :  Risma Menangis Mendengar Gaji Ustadz Kurang dari Rp100 Ribu

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img