31 C
Sidoarjo
Friday, November 22, 2024
spot_img

Lutfi Zakaria, Pensiunan PNS, Dirikan Greenhouse Buah Melon di Situbondo


Nilai Keuntungan Sangat Besar, Untuk Pemasaran Jalin Kerjasama Dengan Disparpora

Oleh:
Sawawi, Kabupaten Situbondo

Pensiun dari ASN di lingkungan Pemkab Situbondo, tak membuat Lutfi Zakaria, berpangku tangan menatap usia senjanya. Sebaliknya, Lutfi, semakin produktif menggarap usaha baru yang ia rintis, dengan mendirikan greenhouse buah melon, di lahan belakang rumahnya, di Desa Sumberkolak Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, beberapa bulan terakhir ini.

Kamis pagi, sekitar jam 09.00 wib, Bhirawa menyusuri arah jalan menuju rumah Lutfi Zakaria. Tidak sulit mencari rumah mantan Kabid Pendapatan di BPPKAD Kabupaten Situbondo tersebut. Dari kota Situbondo berjarak sekitar 2-3 km.

“Lahan di sini tanahnya bercadas. Makanya saya membuat tanaman buah dengan model polibag holtikultura greenhouse,” aku Lutfi saat mengawali perbincangan kemarin.

Lutfi bercerita, selepas pensiun setahun lalu, ia punya keinginan untuk memiliki usaha tanaman buah melon. Selain punya prospek cerah, buah melon sangat mudah untuk ditanam di dalam rumah kaca. Apalagi Situbondo dikenal sebagai daerah panas, aku Lutfi, akan lebih mudah memasarkan buah melon ke pasar maupun di kalangan lokal.

“Ide ini muncul secara otodidak. Tanpa ada pendampingan dari ahli tanaman. Alhamdulillah pada panen perdana berhasil sukses, dan meraup keuntungan yang lumayan besar,” tutur Lutfi.

Lutfi mengatakan, ide awal ia terjun dibidang usaha buah melon mengacu pada keinginan untuk merubah lahan yang marjinal menjadi lahan yang menghasilkan. Lutfi mencoba beberapa cara penanaman buah, salah satunya dengan model greenhouse tersebut.

Berita Terkait :  Danramil Benowo Berikan Materi Wawasan Kebangsaan Mahasiswa UWP

“Nah buah melon ini sebenarnya tidak butuh lahan yang subur. Kami merekayasa dengan media seperti greenhouse ini. Kalau ditanam dilahan bercadas secara langsung tidak akan berbuah. Maka kami lalu membuat greenhouse khusus buah melon ini,” urai Lutfi.

Masih kata Lutfi, model greenhouse ini pada intinya bebas ditanam jenis buah apa saja. Namun karena memilih buah melon, aku dia, pihaknya memakai jenis tanaman buah melon premium. Artinya berbeda dengan tanaman melon yang ada di lahan sawah.

“Saya positif memilih menanam buah melon karena cocok dengan kebutuhan masyarakat Situbondo. Selain rasa buahnya yang manis, untuk merawat juga sangat mudah. Apalagi di saat musim kemarau yang notabene panas, buah melon akan diserbu konsumen,” papar Lutfi.

Pria asli Probolinggo itu melanjutkan, media greenhouse miliknya seluas 14 x 26 meter itu memiliki pohon sekitar 820 populasi dengan margin error 10 persen. Artinya, yang bisa produktif berbuah sekitar 750 pohon. Kekhususan buah melon ini, aku Lutfi, hanya sekali tanam dan sekali berbuah serta selanjutnya menanam bibit lagi.

“Ini persiapannya sangat cepat karena memakai polibag. Sehingga setelah panen, bisa menyemai tanam bibit berikutnya. Ya paling lama jaraknya 15 hari dengan satu kali panen 70-80 hari,” terang Lutfi.

Untuk panen perdana, sambung Lutfi, buah melon dikirim ke Denpasar Bali dan Blitar, Jatim dengan sistem pesanan partai. Sebaliknya, kupas Lutfi, sebagian pengunjung membeli langsung sekaligus berwisata ke lokasi greenhouse. Perbedaan tanaman buah melon di greenhouse dengan tanaman di sawah adalah kondisi buah di greenhouse lebih fresh dan langsung siap panen.

Berita Terkait :  HUT Ke-79 TNI, Refleksikan Semangat Menjaga Kedaulatan dan Keutuhan NKRI

“Sedangkan di sawah, masih menggunakan zat kimia lagi untuk persiapan buah masak. Kalau di sini, begitu dipetik langsung siap di makan,” ujar Lutfi.

Untuk sistem penjualan, tukas Lutfi, pihaknya bisa melayani dengan sistem partai dan eceran dengan pola berkunjung sendiri serta memetik langsung di pohonnya. Untuk nilai investasi, kupas Lutfi, satu greenhouse sebesar Rp 100 juta.

“Sedangkan untuk biaya tanam sekali panen sekitar Rp 15 juta. Untuk nilai penjualan tinggal melihat hasil panen dan harga melon. Kalau lagi naik ya untung besar. Saat ini per kg-nya saya lepas Rp 25 ribu,” beber Lutfi.

Saat ini, tandas Lutfi, selain greenhouse miliknya juga bertambah dua titik baru, dimana kedua greenhouse itu dimiliki oleh komunitas penanam buah melon di Situbondo. Yang pertama ada di kawasan Locancang yang di kelola Sudibyo dan sisanya punya Ely di Desa Sumberkolak, berjarak satu km dari greenhouse milik Lutfi.

“Namanya, Harmoni Buah. Kami sudah lama melakukan kerjasama dengan Disparpora Kabupaten Situbondo untuk dipasarkan melalui medsos,” pungkas Lutfi.

Disisi lain, Vita, salah satu pelanggan greenhouse holtikultura milik Lutfi Zakaria, mengakui sering membeli buah melon yang di kelola keluarga Lutfi. Selain memiliki rasa yang manis, papar Vita, buah melon hasil tanaman milik Lutfi juga higienis. “Saya sering beli disini. Selain buat oleh oleh untuk keluarga dan kerabat juga dikonsumsi sendiri. Ya rasanya manis,” aku Vita. [gat]

Berita Terkait :  Tindaklanjuti Temuan BPK Rp 7,5 Miliar, Dua Perusahaan Lunasi Jaminan Pasca Tambang

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img