27 C
Sidoarjo
Sunday, November 10, 2024
spot_img

BKD Sidoarjo Jembatani Kebingungan Guru Melaksanakan Platform PMM

Sidoarjo, Bhirawa.
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sidoarjo menjembatani kebingungan para guru di Kota Delta Sidoarjo dalam melaksanakan platform merdeka mengajar (PMM). Kegiatan ini sangat penting, sebab akan berpengaruh pada kelancaran pengelolaan kinerja mereka.

Kebingunan para guru, Rabu (21/8) kemarin, terjawab dan ada solusi, dalam acara forum konsultasi publik (FKP), yang digelar BKD Sidoarjo di ruang Delta Dewantara, kantor BKD Kabupaten Sidoarjo. BKD Sidoarjo dalam kegiatan ini, mengundang semua pihak yang terlibat. Ada perwakilan guru SD, SMP, Kepala Sekolah SD, SMP, pengawas sekolah, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS ) dan PGRI Sidoarjo.

” Semoga acara FKP yang kami gelar ini bermanfaat dan jadi berkah,” kata Kepala BKD Kabupaten Sidoarjo, Budi Basuki, dalam kesempatan itu.

BKD Sidoarjo nantinya juga akan meneruskan pemahaman ini, bagaimana melakukan pengelolaan kinerja dalam sistim PMM itu. Lewat cara webinar atau secara online, akan bisa diikuti oleh semua guru di Sidoarjo , dimana mereka berada.

Perwakilan guru, Yetty, menyatakan memang sempat bingung, bagaimana untuk melaksanakan pengeiolaan kinerja dengan cara PMM. Yang merupakan cara baru mulai tahun 2024 ini. Demikian juga dengan Abdulah, seorang pengawas sekolah ini. Dirinya mengaku juga demikian. Dirinya merasa buta sama sekali, bagaimana melaksanakan pengelolaan kinerja dengan PMM.

Kepala Sekolah, Gufron, mengakui sempat tidak bisa melakukan penilaian kinerja kepada para guru di sekolahnya, mulai Bulan Januari sampai Juni 2024 ini. “Padahal hasil pengelolaan PMM ini untuk dipakai sebagai referensi kenaikan pangkat,” ujarnya.

Berita Terkait :  Diduga Terlibat Kampanye, Dua Pegawai Honorer Sampang Bakal di Sanksi

Menurut Anggota MKKS , Sobirin apa yang masuk dalam pengelolaan kinerja PMM ini agar ada kepastian dan disepakati. Misalnya tentang prestasi kerja (inovasi) atau perilaku kerja.

Wakil Sekretaris PGRI Kabupaten Sidoarjo- Aris Setyawan, dalam kesempatan tersebut menjelaskan dalam pengelolaan kinerja dengan sistim PMM, para kepala sekolah bisa melakukan penilaiannya karena sudah ada pilihan-pilihan dalam PMM.

Secara detail ia menyebut, apa guru yang bersangkutan selama ini mempunyai kinerja yang bisa berdampak positip pada dirinya, tim maupun organisasi. ” Juga apa punya prestasi, inovasi, yang telah berkembang ke level kabupaten, provinsi atau nasional,” ujarnya.

Fajar Sidiq, seorang Kepala Sekolah, dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi kepada BKD Sidoarjo, yang punya ide-ide kreatip menggelar pertemuan tersebut. Yang akhirnya bisa jadi solusi bagi guru di Sidoarjo, yang sempat merasa kebingungan dengan sistim baru dari Pemerintah Pusat itu. “Menurut saya kegiatan ini memang juga bisa ditindaklanjuti ke tingkat MKKS, supaya para guru jadi semakin paham,” ujarnya.

Sekretaris BKD Kabupaten Sidoarjo-Zainul Arifin, mengakui pihaknya menggelar acara itu supaya para guru menjadi paham dan jelas dalam dalam melaksanakan pengelolaan kinerja dengan cara PMM. “Kami tidak ingin, kami menjadi kambing hitam, dianggap yang menghambat karier para tenaga pengajar di Sidoarjo,” ujarnya.

Diakui Zainul, PMM memang merupakan cara baru dalam pengelolaan kinerja di lingkungan dunia pendidik pada tahun 2024 ini. Maka menurutnya semuanya butuh proses, waktu dan pembiasaan. [kus.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img