29 C
Sidoarjo
Friday, September 20, 2024
spot_img

Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan, Mufti Anam: Penting Kita Internalisasi dalam Keseharian

Anggota MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Mufti Anam saat menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan.

Pasuruan, Bhirawa
Anggota MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Mufti Anam kembali menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan. Kali ini di Pasuruan, digelar Kamis (15/08/2024).

“Kita semua harus memahami dan menginternalisasi nilai-nilai dalam 4 pilar kebangsaan sebagai salah satu panduan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ujar Mufti Anam yang juga mantan ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jatim.

Mufti mengatakan, 4 pilar kebangsaan menjadi modal untuk terus menggerakkan pembangunan Indonesia dengan berbasis pada partisipasi publik. “Termasuk ini modal untuk menuju Indonesia Emas 2045, sebuah era ketika negeri ini semakin digdaya, bahkan bisa menjadi empat atau lima besar kekuatan ekonomi dunia,” papar Mufti.

Mufti menjelaskan, Indonesia memiliki empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Konsolidasi empat pilar ini pertama kali dilakukan oleh Almarhum Taufiq Kiemas saat beliau menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 2009-2014.

“Di tengah berbagai tantangan bangsa saat ini, 4 pilar kebangsaan menjadi terasa semakin relevan dan kita butuhkan,” ujar Mufti Anam.

Empat pilar kebangsaan tersebut, papar Mufti, adalah Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

”Salah satu dari empat pilar itu adalah Pancasila. Ini adalah ideologi bangsa, falsafah hidup, dan dasar negara, yang digali Bung Karno dari kebudayaan dan kearifan lokal bangsa Indonesia, pertama kali dicetuskan Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945. Artinya, Pancasila itu memang bersumber atau berasal dari rakyat Indonesia sendiri,” jelasnya.

Berita Terkait :  Babinsa Koramil 0815/05 Gedeg Dampingi Petani Aliri Lahan Jagung

Menurut Mufti, Indonesia harus menyiapkan diri dalam menyongsong 100 tahun atau satu abad Indonesia pada 2045 atau yang kerap disebut “Indonesia Emas 2045”. Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif (15-64 tahun). Artinya, sejak sekarang generasi muda harus disiapkan.

“Kita harus menyiapkan anak-anak muda kita dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Terutama bagaimana anak-anak muda punya pandangan kebangsaan yang kuat, termasuk melalui pemahaman pada 4 pilar kebangsaan,” ujar Mufti Anam.

Mufti menyebut tantangan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 adalah menyiapkan generasi muda yang berkarakter. Dalam arti tidak hanya mampu menguasai sains dan teknologi, tetapi juga memegang teguh nilai-nilai bangsa yang terangkum dalam 4 pilar kebangsaan.

”Nilai-nilai dalam 4 Pilar Kebangsaan dapat menjawab tantangan kekinian. Misalnya bagaimana anak muda kita membangun gotong royong dan kepedulian. Coba tengok tetangga kanan dan kiri, jangan sampai ada yang kesusahan, atau bahkan tak bisa makan. Mari saling bantu,” kata Mufti. [iib.hil.hel]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img