Bojonegoro, Bhirawa
Luas area tanam tembakau di Bojonegoro tahun 2024 meningkat, yakni seluas 12.800 hektare. Angka tersebut meningkat, karena lebih besar dibandingkan dengan luas tanam pada tahun 2023 yaitu 11.898 hektare. “Luas tanam tembakau tahun 2024 di Bojonegoro meningkat. Para petani tembakau sudah mulai menanam sejak bulan Mei lalu, dan bulan Agustus ini masih ada penanaman,” kata Kepala Bidang Tanaman Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, Imam Nurhamid, kemarin (12/8).
Hingga per Agustus ini, lanjut Imam, data sentra tembakau di 22 kecamatan yang aktif menanam tembakau belum terekap semua. “Jadi belum tahu realisasi tanamnya,” katanya.
Lanjut Imam, mengatakan musim tanam tembakau baru dimulai pada Mei lalu, sehingga rekapitulasi data luas tanah tembakau tahun 2024 belum selesai. “Akan tetapi tahun ini luasnya meningkat dibandingkan 2023 lalu, apalagi harga tembakau juga naik,” ungkapnya.
Imam menjelaskan bahwa peningkatan tersebut didukung oleh beberapa faktor, diantaranya kondisi iklim yang mendukung pertanaman tembakau, dan peralihan penanaman komoditas padi atau palawija ke tembakau. “Kondisi iklim sangat mendukung meningkatnya luas tanam tembakau,” jelasnya.
Pada tahun lalu, luas tanaman tembakau di Kabupaten Bojonegoro sekitar 11.898 hektare yang mencakup 22 kecamatan. Terluas area tanaman tembakau di Kecamatan Kepohbaru 4.027 hektare dan diurutan kedua Kecamatan Kedungadem seluas 1.740 hektar.[bas.ca]