24 C
Sidoarjo
Thursday, September 19, 2024
spot_img

Bina Konsistensi Atlet

Indonesia masih belum sanggup membuktikan menjadi “raja” olahraga di kawasan ASEAN (Asia Tenggara). Terbukti peringkat Indonesia pada Olympiade Paris 2024, pada posisi ke-39. Masih di bawah Filipina (peringkat 37). Sehingga masih dibutuhkan pembinaan lebih sistemik prestasi keolahragaan. Terutama dengan memperhatikan konsistensi (psikologi) atlet Pelatnas. Juga sistem penghargaan (bonus) pada masa aktif, serta jaminan hidup layak pada masa tua atlet.

Amerika Serikat (AS) sebagai petahana, tetap memuncaki perolehan medali Olympiade Paris 2024. Persis pada akhir laga. Walau sama-sama dengan Tiongkok, yang mengoleksi 40 emas. Tetapi AS lebih unggul pada perolehan medali perak, dan perunggu. Kemenangan (tipis, 67-66) cabang basket putri pada final melawan tim Prancis, membawa AS bisa menyalip perolehan medali Tiongkok. Walau dengan perbedaan sangat tipis.

Suipremasi AS pada Olympiade, sulit ditembus. Bahkan Olympiade mendatang (tahun 2028 di Los Angeles, AS) bisa dipastikan tetap didominasi atlet AS. Tetapi masyarakat Asia patut menegakkan kepala, karena China menempati peringkat runner-up sampai jam terakhir Olympiade, sebelum diterabas AS. Posisi ketiga juga diduduki wakil Asia lainnya, yakni Jepang (dengan koleksi 20 emas, 12 perak, dan 13 perunggu, total 45 keping). Posisi ke-4 masih pula diduduki wakil “Asia” (Australia) dengan kolekasi total 35 keping medali.

Harus diakui tidak mudah meraih podium tertinggi pada ajang olahraga multi even. Seluruh dunia mengakui, tidak mudah memperoleh medali pada ajang olahraga multi even, Olympiade. Berdasar situs kantor berita resmi Xinhua pernah menurunkan artikel berjudul “Berapa harga sebuah medali emas?” Ternyata, tidak murah. Antara tahun 2000 dan 2004, anggaran tahunan untuk olahraga sebesar lima milyar Yuan (setara US$785 juta).

Berita Terkait :  Belajar dari 'Kegagalan' Program Food Estate

Jumlah anggaran dalam empat tahun itu lebih dari US$3 miliar (sekitar Rp 31 trilyun). Hasilnya, diperoleh 32 medali emas di Olympiade Atena 2004. Jadi, untuk setiap medali emas setara 600 juta yuan (setara Rp 900 milyar). Selanjutnya, Timnas Tiongkok memetik hasil gemilang pada Olympiade berikutnya, selalu menempati urutan paling atas, sampai beberapa jam sebelum penutupan.

Menilik anggaran ke-olahraga-an dalam APBN 2024, dipagu tidak lebih dari 0,03% dari total anggaran belanja (sekitar Rp 997,5 milyar). Sangat kecil dibanding Singapura (4% dari APBN Singapura). Peningkatan pagu anggaran ke-olahraga-an sangat strategis mendukung prestasi. Diantaranya untuk belanja alat teknis olahraga, dan sarana pelatihan memadai. Pada masa kini telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Bisa jadi, DBON perlu penyesuaian.

DBON perlu penyesuaian untuk mengejar olahraga prestasi. Bukan sekedar olahraga untuk kesehatan. Sehingga pembinaan prestasi olahraga dilakukan berjenjang, berdasarkan tingkat Pendidikan. Tetapi harus diakui, tidak perlu berambisi mengambil seluruh Cabang Olahraga. Kesertaan Timnas Indonesia dalam ajang olahraga internasional, meng-alur pada even yang “menjanjikan” medali. Terutama Cabor yang dipertandingankan dalam Asian Games, dan Olympiade.

Masih diperlukan pembinaan prestasi atlet pada sasaran Asian Games, dan Olympiade. Terutama pembinaan psikologi untuk memperkokoh konsistensi catatan prestasi. Karena sesungguhnya, Timnas Garuda dalam Olympiade Paris 2024, bisa masuk 20 besar, melalui harapan medali emas pada Cabor unggulan. Bulutangkis, dan Angkat Besi, dan Panjat Tebing, patut diandalkan.

Berita Terkait :  Tzu Chi, Diplomasi Publik Taiwan di Indonesia

Tetapi pada Olympiade 2024, atlet Pelatnas Bulutangkis, gagal memperoleh medali emas. Serta legenda Angkat Besi dunia, Eko Yuli Irawan, gagal mengangkat barbel (karena cidera paha). Konsistensi menjadi masalah serius atlet Indonesia, patut memperoleh perhatian seksama KONI, dan KOI.

——— 000 ———

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img