29 C
Sidoarjo
Sunday, November 10, 2024
spot_img

Inovasi Pendekar Berkumis SMPN 11 Kota Madiun Masuk Top 5 PKRI Nasional


Kota Madiun, Bhirawa
Dari Kota Madiun ada dua inovasi yang masuk top 5 inovasi Pemantauan Keberlanjutan dan Replikasi Inovasi (PKRI) pelayanan publik 2024 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).

Selain WiFi Gratis untuk Madiun Genggam Teknologi (Profit M-Tech) dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Madiun, satu inovasi lainnya adalah Pendidikan Kreatif Ramah Lingkungan Bersama Kurangi Emisi (Pendekar Berkumis) dari SMPN 11 Kota Madiun. Jika Profit M-Tech dari kelompok keberlanjutan, Pendekar Berkumis dari kelompok replikasi.

“Jadi ide pada awalnya memang replikasi inovasi dari Kabupaten Malang soal pengelolaan sampah. Pada 2015 inovasi dari Malang itu juga menang,” kata Haryaningtyas, inovator Pendekar Berkumis, Senin (5/8).

Namun, ada banyak pengembangan setelah diadopsi di SMPN 11 Kota Madiun. Jika di Kabupaten Malang hanya pemanfaatan gas metan, di Pendekar Berkumis ada banyak pemanfaatan yang dilakukan. Mulai komposter, bank sampah, bank jelantah, budidaya maggot, eco enzim, eco paving, dan gas metan itu sendiri. Menariknya, semua kegiatan tersebut melibatkan peserta didik, wali murid, hingga masyarakat sekitar sekolah. Tak heran, inovasi kemudian juga menjadi sarana pendidikan.

“Dulu sampah itu hanya ditumpuk untuk menunggu dibuang. Tetapi, karena jadwal pengambilannya tidak setiap hari, seringkali sampah kemudian bau dan tercecer kemana-mana. Makanya, coba kita olah dengan meniru yang sudah ada,” ujar Guru Mapel IPA itu sembari menyebut juga studi ke Kabupaten Malang pada 2021 silam.

Berita Terkait :  IKA Unair Gelar Bazar Murah di Bondowoso, Khofifah Bagikan Beras Serta Telur untuk Lansia dan Anak-anak

Kegiatan ini lantas diikutkan beberapa lomba inovasi. Pernah masuk 200 besar Sinovik pada 2022 dan inovasi terpuji Kovablik pada 2023. Nah, pada 2024 ini inovasi diikutkan PKRI dan berhasil dapat top 5 kelompok replikasi untuk kategori kota. Prestasi itu tentu sangat membanggakan. Sebab, bisa masuk lima terbaik tingkat nasional. Pendekar Berkumis masuk lima besar bersama inovasi dari Kota Bontang, Kota Magelang, dan dua inovasi lain dari Kota Malang.

“Hadirnya inovasi ini juga berdampak pada peserta didik kami. Saat ada sisa makanan tidak dibuang tetapi dimanfaatkan. Begitu juga dengan sampah yang sudah langsung dipilah sejak dari kelas,” ungkapnya.

Bahkan, karakter menjaga lingkungan dari sampah itu terbawa sampai ke rumah. Peserta didik sering kali mengingatkan orang tua untuk tidak membuang sisa jelantah. Tetapi bisa dijual ke bank jelantah di sekolah. Sebagian hasilnya juga untuk membantu siswa lain yang kurang beruntung.

Kepala SMPN 11 Kota Madiun, Moch Agus Setiono, menyebut inovasi ini tentunya terus dikembangkan. Baik terkait Pendekar Berkumis itu sendiri maupun pengembangan ke inovasi baru. Apalagi, inovasi terbukti memberikan banyak dampak positif bagi peserta didik.

“Apalagi ini sudah tingkat nasional ya, yang penting bagaimana tindak lanjut dan keberlanjutan inovasi ini ke depan. Inovasi jangan hanya menjadi label tetapi sudah menjadi habit (kebiasaan) siswa,” ujarnya sembari menyebut akan terus memberikan dukungan ke depan. [dar.fen]

Berita Terkait :  Dosen Untag Surabaya Ajak Kelompok Difabel Mata Hati Kembangkan Produk KOPICEK

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img