Kepala KSOP Kelas IV Panarukan Situbondo Herland April Yanto (kiri) mengeluarkan himbauan keselamatan bagi nelayan usai mendampingi Kapolres AKBP Rezi Dharmawan. Foto: sawawi/bhirawa.
Situbondo, Bhirawa
Setiap bulan Agustus di perairan laut Kota Santri Pancasila Situbondo selalu identik dengan musim angin kencang. Menyikapi kondisi tersebut para pekerja di laut dan perairan, termasuk kalangan nelayan diminta harus ekstra hati-hati menjaga keselamatan selama mencari ikan ditengah laut.
Kondisi ini juga mendapatkan atensi dari Kepala KSOP Kelas IV Panarukan Situbondo, Herland April Yanto, Jumat (2/8). Pria asli kelahiran Kabupaten Situbondo itu menegaskan, cuaca ekstrem berupa angin kencang pada bulan Agustus perlu diwaspadai bagi para pekerja di laut khususnya para nelayan. “Ya demi keselamatan ini harus juga diantisipasi akan adanya ombak besar. Sehingga nelayan lebih waspada dan berhati hati saat mencari ikan di tengah laut,” papar Anto, panggilan akrab Herland April Yanto.
Anto melanjutkan, untuk mengantisipasi hal negatif tidak sampai terjadi pada nelayan, Kantor Syahbandar dan Operasional (KSOP) Kelas IV Panarukan bersama Polres Situbondo memberikan bantuan life jacket untuk keselamatan para nelayan Situbondo. Selain itu, imbuh Anto, KSOP Kelas IV Panarukan juga mengeluarkan lima himbauan bagi para pekerja di laut dan para nelayan. “Ada lima himbauan yang sudah saya sampaikan kepada para nelayan di pesisir laut Situbondo,” ungkap pria yang menjadi bintang saat acara Korwil KSOP se Jatim baru baru ini.
Adapun sederet himbauan dari KSOP Kelas IV Panarukan, ujar Herland Apriyanto, meliputi, pekerja laut dan nelayan selalu memperhatikan kondisi cuaca, sebab para pekerja di laut harus memastikan dalam kondisi baik karena cuaca saat ini tidak menentu. Kedua, imbuhnya, para pekerja laut dan nelayan bisa memastikan kapal dalam kondisi laik melaut dan berada dalam kondisi baik. “Selanjutnya, ketiga, pekerja laut dan nelayan harus selalu membawa alat-alat keselamatan saat melaut,” beber Anto.
Pria yang suka bermain tenis lapangan itu melanjutkan, himbauan keempat yakni meminta pekerja laut atau nelayan menunda pelayaran atau bekerja di laut saat cuaca buruk. “Terakhir atau himbauan kelima, kami meminta dan berharap kepada pekerja laut dan nelayan lebih baik tidak berangkat daripada tidak pernah sampai,” pungkas Anto saat dihubungi Bhirawa kemarin. [awi.iib]