Surabaya, Bhirawa
Operasi Patuh Semeru 2024 Satlantas Polrestabes Surabaya telah berakhir. Sejak pelaksanaan operasi pada tanggal 15 hingga 28 Juli 2024, kendaraan roda dua (R2) masih mendominasi angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Kota Pahlawan.
Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Arif Fazlurrahman melalui KBO Satlantas Polrestabes Surabaya, AKP Satriyono mengatakan, kendaraan roda dua atua kendaraan bermotor mendominasi angka laka lantas. Kenaikannya dari tahun 2023 hingga 2024 ini sebanyak 7%.
“Roda dua masih mendominasi laka lantas saat pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2024. Kenaikannya dari tahun 2023 hingga 2024 sebanyak tujuh persen,” kata AKP Satriyono dikonfirmasi Bhirawa, Selasa (30/7).
Satriyono menjelaskan, tahun 2023 roda yang terlibat laka lantas sebanyak 39. Sedangkan di 2024 ini naik menjadi 46. Diposisi selanjutnya yang mendominasi laka lantas adalah mobil penumpang. Di 2023 sebanyak 6 dan di 2024 sebanyak 14.
Jumlah tersebut, sambungnya, naik menjadi 8%. Sedangkan laka lantas bus di 2023 sebanyak 1, dan di 2024 ini nihil alias turun -1%. Untuk mobil barang mengalami penurunan -8%. Sementara kendaraan khusus dan kendaraan tidak bermotor masih tetap 0%.
“Total laka lantas tahun ini mengalami kenaikan enam persen. Tahun 2023 jumlah total 56 dan di 2024 menjadi 62,” jelasnya.
Dari situ, Satriyono mengaku, jumlah kejadian laka lantas mengalami kenaikan. Yang sebelumnya 31 kejadian di 2023. Kini di tahun 2024 naik menjadi 33 kejadian. Sedangkan jumlah korban meninggal dunia masih tetap, yakni 3 jiwa. Untuk luka berat mengalami penurunan dan luka ringan mengalami kenaikan.
Untuk usia korban langka lantas didominasi usia 20-24 tahun. Jumlahnya mengalami kenaikan sebanyak 8%. Yaitu 5 korban di 2023 dan 13 korban di 2024. Diurutan kedua didominasi usia >60 tahun, mengalami kenaikan sebanyak 3%.
“Jumlah korban laka lantas berdasarkan usia tidak mengalami kenaikan, melainkan tetap,” pungkasnya. [bed.gat]